Sungai Bulango Surut, Penambang Pasir Sedot Rupiah

GORONTALO, GP – Debit air sungai Bulango surut. Kondisi itu menjadi berkah bagi para penambang pasir untuk menyedot pundi-pundi rupiah. Tampak puluhan penambang melakukan penggalian dan pengangkutan material pasir dan batu di Desa Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (21/10).

Pantauan Gorontalo Post, aktivitas penambang pasier tampak cukup ramai di badan sungai Bulango yang surut tersebut. Para penambang tampak menggali material pasir dan kerikil dengan mudah, karena air sungai yang sudah surut. Bahkan, sejumlah kendaraan bisa langsung masuk di badan sungai yang surut.

Dengan menggunakan peralatan sederhana, para penambang mengaku mudah mengambil pasir saat sungai surut. “Proses pengambilan satu kali saja, tidak perlu pakai perahu. Tinggal buat gundukan di badan sungai yang surut,” ujar Harno salah satu penambang pasir.

Harno tak sendiri mengambil pasir, beberapa rekan lainnya juga langsung membuat tempat penimbunan di badan sungai. Warga seputaran sungai Bulango banyak menggantungkan hidupnya dengan menambang pasir. Dengan bermodalkan sekop, warga bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari pasir dan kerikil.

“Biasanya kita pakai perahu kalau debit air tinggi, jadi dua kali angkut. Kalau sekarang mudah sekali,” katanya. Dikala debit air tinggi, para penambang harus menyelam untuk mengambil pasir. Para penambang biasanya menjual satu mobil ukuran kecil dengan harga Rp 100 ribu. Sehari Harno mengaku bisa menjual hingga tiga mobil untuk pasir dan kerikil.

Sementara itu, pemerhati lingkungan Gorontalo, Jalih, mengatakan penambang pasir tersebut tentu berdampak bagi lingkungan. “Tentu punya dampak, tapi kita belum tau apakah positif atau sebaliknya. Ketika digali sebanyak mungkin akan berdampak pada sungai, erosi dan ekosistim sungai bisa terganggu. Namun, ketika diambil seadanya tidak akan berpengaruh,” ujarnya.

Apalagi para penambang hanya menggunakan peralatan seadanya, sehingga kerusakan tidak akan berdampak besar. “Jika menggunakan alat berat tentu bisa bahaya bagi ekosistim sungai,” katanya. Jalih mengakui jika penambang tradisional sebenarnya membawa dampak baik bagi sungai. Karena sampah yang terendap di dasar sungai ikut terangkut dengan pasir. (tr-69)

Comment