COVID-19 Melandai, Gubernur Kaji Buka Sekolah

GORONTALO – GP – Penularan Covid-19 di Gorontalo makin terkendali, bahkan menjadi daerah dengan presentase penyebaran Covid-19 terendah di Indonesia. Potret ini, membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, berencana kembali membuka sekolah atau mengizinkan sistem belajar tatap muka. “Kita kaji, jika dua minggu kedepan angka (Covid-19) terus turun, bisa saja (sekolah) dibuka. Kita lihat perkembanganya,”kata Gubernur Rusli Habibie, kepada wartawan di rumah jabatan, usai upacara peringatan Hari Pahlawan, Selasa (10/11). Ia menekankan, kendati tingkat kasus Covid-19 di Gorontalo mulai melandai, namun bukan berarti abai terhadap protokol kesehatan. Bagitu pun, lanjut Gubernur, jika nanti ada kebijakan membuka sekolah, harus ketat dengan penerapan protokol kesehatan. Rusli mengingatkan, jika vaksin Covid-19 belum diberlakukan, sehingga tetap saja ada penularan Covid-19, apalagi jika tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Ia tidak ingin, sekolah menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Kebijakan ‘meliburkan’ sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi yakni SMA/SMK, diberlakukan Gubernur Rusli Habibie sejak 23 Maret 2020, setelah sebelumnya menetapkan siaga darurat non-bencana alam terkait pandemi Corona. Ketika itu, aktivitas belajar di rumah berlaku selama dua pekan. Hanya saja, hingga saat ini sistem belajar di rumah tetap berlaku, lantaran Covid-19 terus meningkat. Di Gorontalo sudah ada beberapa sekolah yang melakukan sistem belajar tatap muka, namun dengan menerapkan protokol kesehatan.
Misalnya, Madrasah Tsnawiyah (MTs) Al Mujahidin, Bone Bolango. Pihak sekolah mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar tatao muka. Hanya memang ada nuansa baru, setiap tempat duduk dan meja siswa diberi jarak, dan meja siswa diberi pembatas kaca, serta setiap siswa dan guru tetap menggunakan masker. Dikutip hargo.co.id (Gorontalo Post grup), pembukaan kembali sekolah tersebut, dimulai sejak Senin (09/11). Alasan dibuka kembali berdasarkan panduan yang ditetapkan Mendikbud, Nadiem Makarim, beberapa waktu lalu. Namun panduan tersebut hanya berlaku bagi sekolah yang memenuhi kriteria tertentu saja, yakni berada di zona hijau.
Ketua Yayasan Abdullah Arsya Nalole, yang menaungi MTs. Al Mujahidin, Ridwan Isa, mengaku telah menyiapkan beberapa fasilitas terkait pencegahan penyebaran Covid-19 disekolahnya.
“Sebelum kita buka aktivitas belajar mengajar, para siswa juga harus mendapatkan persetujuan dari orang tua. Saat mereka di sekolah, kita telah menyiapkan beberapa sarana berupa beberapa tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan juga sabun. Selain itu juga meja para murid juga kita lengkapi dengan bilik kaca,” ucap Ridwan Isa seraya menambahkan bilik kaca yang digunakan berjumlah 20 unit dan segera ditambah lagi.
Pihaknya juga senantiasa mengingatkan para siswa untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus corona. “Pada saat proses belajar juga para guru senantiasa menyelipkan tentang penerapan protokol kesehatan. Mereka mengingatkan para murid untuk melakukan pencegahan Covid-19 dengan cara 3M. Mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak,” pungkasnya. (tro/hargo)

Comment