TAMU REDAKSI : Pramuka Generasi Digital Anti Hoaks 

GENERASI ANTI HOAKS – Pemimpin redaksi Gorontalo Post, Jitro Paputungan menerima piagam ucapan terima kasih dari Kwarda Gorontalo, usai menerima peserta pelatihan Jurnalistik VI yang melakukan media visit ke Graha Pena Gorontalo, Jumat (27/11). (foto : rendi wardani/ gorontalo post)

GORONTALO – GP – 43 generasi muda peserta pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Dewan Kerja Daerah (DKD) Pramuka, Kwartir Daerah (Kwarda) Gorontalo, mendatangi dapur redaksi Harian Gorontalo Post, di lantai empat Graha Pena Gorontalo, Jl Prof Jhon Ario Katili, Kota Gorontalo, Jumat (27/11) sore.

Rombongan Pramuka yang dipimpin Wakil Ketua Kwarda bidang Humas dan Infokom, Mustain Harun itu, diterima langsung Pemimpin Redaksi (Pimred) Harian Gorontalo Post, Jitro Paputangan. Para pramuka ini menyatakan diri sebagai generasi digital yang anti hoaks atau berita bohong. “Dalam pelatihan jurnalistik, kami mengarahkan mereka menjadi generasi digital yang anti hoaks. Mereka melek teknologi, tapi menjadi generasi yang tidak suka menyebar berita bohong. Dengan pelatihan jurnalistik, mereka tahu mana berita bohong dan mana berita yang sesuai fakta,”kata Mustain Harun.

Kata dia, pelatihan jurnalistik VI Pramuka Gorontalo ini digelar secara virtual, karena berlangsung dimasa pandemi. Kecuali media visit, dilakukan secara langsung, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan. “Mereka ingin melihat langsung, bagaimana proses penerbitan berita, dari peliputan, penulisan, hingga berita itu menjadi koran dan dibaca masyarakat Gorontalo,”ujarnya.

Pimred Gorontalo Post, Jitro Paputungan, mengapresiasi dan bangga Pramuka ingin mempelajari jurnalistik. “Diera teknologi seperti saat ini, sumber informasi itu sangat ramai, tapi keakuratanya belum tentu benar. Sehingga butuh peran semua pihak, terutama Pramuka untuk sama-sama menangkal hoaks,”kata Jitro. Pria yang juga jebolan pelatihan jurnalistik pramuka Gorontalo pertama itu, menjelaskan, proses produksi koran Harian Gorontalo Post, tak lepas dari aktivitas jurnalistik. Koran, kata dia, bukan mengutamakan kecepatan sebuah informasi, namun lebih pada ketepatan informasi yang disajikan ke publik. “Sehingga bisa dipastikan berita koran itu tanpa hoaks.

Karena penyajian beritanya dilakukan dengan crosscek kesemua pihak yang terlibat dalam berita itu. Jadi biar pun informasinya telat, tapi beritanya tepat. Dengan begitu publik tetap percaya dengan Gorontalo Post, sebagai sumber informasi yang jelas dan terpercaya,”jelasnya. “Saya berharap teman-teman pramuka konsisten menjadi generasi yang anti hoaks,”tambahnya. (tr69)

Comment