Pulihkan Ekonomi, BI Gorontalo Kucur Rp 2 Miliar

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kedua kiri), menyerahkan bantuan sarana pendukung pendidikan pada Pertemuan Tahunan BI 2020 di Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Kamis (3/12/2020). (Foto : Haris – Humas/pemprov)

Pandemi Covid-19 memukul perekonomian global. Gorontalo ikut merasakan dampak itu, bahkan data Badan Pusat Statistik, Gorontalo ikut masuk ‘jurang’ resesi, lantaran dalam dua triwulan terakhir, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Bank Indonesia turut berperan untuk pemulihan ekonomi, salah satunya dengan mengucurukan kurang lebih Rp 2 M untuk sektor UMKM dan Pendidikan.

Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, saat pelaksanaan pertemuan tahunan Bank Indonesia, Kamis (4/12) di kantor perwakilan Bank Indonesia Gorontalo itu, menyasar 28 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo. Mereka bergerak dibidang olahan pangan, kerajinan, fashion, serta UMKM klaster ketahanan pangan dengan total Rp1,273 miliar.

Selanjutnya bantuan pendukung sarana pendidikan yang diberikan kepada 12 sekolah dan empat perguruan tinggi swasta, dengan paket bantuan berupa tiga unit laptor, dua unit proyektor, tiga unit modem, serta bantuan pulsa internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19, dengan total bantuan sebesar Rp552 juta. Selain itu ada juga bantuan sarana BI Corner, Pojok Baca dan Dongeng PAUD, serta Alquran, senilai Rp182 juta. “Atas nama Pemprov Gorontalo, kami mengapresiasi kepada Perwakilan BI Gorontalo yang memberikan bantuan kepada UMKM dan institusi pendidikan. Dengan bantuan ini saya harapkan UMKM akan lebih bergairah mengembangkan usahanya untuk mendukung program pemulihan ekonomi,” kata Wagub Idris Rahim.

Menurutnya, pertemuan tahunan BI 2020 yang mengangkat tema “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” merupakan momentum untuk memperkuat koordinasi, kolaborasi dan sinergitas dalam memulihkan kondisi perekonomian nasional dan daerah. Wagub juga mengatakan, Pemprov Gorontalo telah menerapkan beberapa strategi pemulihan ekonomi di antaranya dengan mengakselerasi penyaluran dana APBN yang hingga Triwulan III 2020 mencapai Rp2,5 triliun, APBD Provinsi Gorontalo Rp1,1 triliun, dan APBD kabupaten/kota sebesar Rp3,5 triliun.

Selain itu, perbankan di Gorontalo juga lebih aktif menyalurkan kredit untuk program UMKM yang nominalnya mencapai Rp530 miliar. “Upaya ini terbukti mampu mendorong perbaikan perekonomian Provinsi Gorontalo. Jika pada Triwulan II 2020 kita mengalami kontraksi negatif 2,97 persen, pada Triwulan III kita mencatat perbaikan menjadi kontraksi negatif 0,07 persen. Mudah-mudahan pada Triwulan IV dan tahun 2021 nanti pertumbuhan ekonomi kita bisa positif,” tandas Idris.

LEWATI TITIK TERENDAH

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendahnya pada kuartal II-2020 dan kini melaju di fase pemulihan ekonomi. Presiden Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 di Jakarta, Kamis, secara vritual menjabarkan beberapa indikator makro-ekonomi domestik yang menggambarkan menggeliatnya ekonomi, seperti peningkatan laju impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung kinerja industri pengolahan.

Kemudian juga, neraca perdagangan RI yang surplus 8 miliar dolar AS pada kuartal III 2020 diyakini Presiden Jokowi akan mendukung ketahanan eksternal perekonomian. “Pada kuartal II-2020 ekonomi kita terkontraksi minus 5,32 persen dan triwulan III-2020 perekonomian kita terkontraksi minus 3,49 persen. Artinya sudah lewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik,” kata Presiden Jokowi.

Di pasar keuangan, Presiden Jokowi menilai kepercayaan investor juga terus meningkat. Hal itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir. “Dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan hingga mencapai level masing-masing IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS Rp14.050 per 17 November 2020. Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral . Sektor industri dasar megalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yg lalu,” ujar Presiden Jokowi.

Momentum positif perekonomian itu, ujar Kepala Negara, harus terus dijaga. Namun dalam memulihkan ekonomi, upaya menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19 tetap harus diutamakan. “Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” ujar Presiden Jokowi. Saat ini Indonesia memiliki kasus aktif COVID-19 sebesar 12,72 persen, atau jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif COVID-19 di dunia yang sebesar 28,04 persen. Kemudian tingkat kesembuhan COVID-19 di Indonesia juga sebesar 84,02 persen, lebih tinggi dari angka kesembuhan COVID-19 dunia yang sebesar 69,56 persen. (tro/antara)

Comment