Enam Aleg Golkar Kabgor Terancam PAW,Hendra : Akan Kita Rapatkan

LIMBOTO -GP- Sinyal perlawanan terhadap Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gorontalo, Hendra ‘Dadang’ Hemeto, oleh sejumlah pengurus kecamatan (PK) dan enam anggota fraksi Golkar di DPRD Kabupaten Gorontalo, bisa berbuntut panjang. Pasalnya, Dadang mulai menyiapkan ‘serangan balik’ terhadap arus perlawanan yang menghadangnya menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kabupaten Gorontalo, Juli mendatang. Serangan yang mulai disiapkan antara lain pemberian sanksi bagi kader yang dianggap melakukan pembangkangan terhadap partai.

Saat diwawancarai wartawan di kantor DPD II Golkar Kabgor, Dadang mengatakan, dia tidak takut terhadap sinyal perlawanan yang mulai ditunjukkan 17 PK termasuk enam anggota fraksi Golkar DPRD Kabupaten Gorontalo.  “Saya tak gentar dan tak takut enam ‘jendral’ di DPRD, saya hanya takut jika tidak loyal terhadap Partai Golkar. Komitmen saya jelas,” tegas Hendra.

Dia memastikan ada pemberian sanksi bagi kader yang dianggap membelot terhadap perintah partai. Bahkan kemungkinan sanksi pergantian antar waktu (PAW) terhadap enam anggota fraksi Golkar di DPRD Kabupaten Gorontalo, akan segera dirapatkan oleh DPD II. “Yang pasti akan ada sanksi untuk mereka yang membangkang terhadap partai. Soal PAW akan dirapatkan,” tegas Hendra.

Dia mengatakan, dari amatannya, mulai muncul kesombongan intelektual dari kader-kader tertentu untuk melakukan perlawanan terhadap partai Golkar. “Kesombongan intelektual yang dimiliki oleh sebagian kader itu ya bodoh, harusnya mereka bersyukur dengan kondisi Partai Golkar, baik di mata masyarakat saat ini,” ujar Hendra.

Ia menuturkan, rapat koordinasi yang harusnya dihadiri oleh 17 PK sesungguhnya merupakan tindaklanjut dari rapat di Kota Gorontalo. Agendanya adalah menyiapkan kader Golkar untuk mensosialisasikan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden 2024. Termasuk evaluasi kinerja partai menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah. “Bukan hanya evaluasi terhadap kader, kepada Ketua DPD II dan seluruh pengurus pun sama di evaluasi, saya khawatir ketidakhadiran kader-kader itu sebagai bentuk ketakutan dari evaluasi. Saya menilai ini adalah bentuk pembangkangan terhadap partai,” cetus Wakil Bupati Gorontalo itu.

Meski belum melakukan konsolidasi dengan DPP dan DPD I Partai Golkar, Hendra meyakini akan mendapatkan dukungan kuat sebagai kandidat calon ketua di DPD II di Musda. “Ada yang bilang Hendra Hemeto tidak terterima di akar rumput, namun hal itu berbanding terbalik dengan hasil dilapangan. Buktinya dari 19 kecamatan sebagian besar memberikan respon positif serta dukungan. Tujuh kecamatan sudah memberi pernyataan mendukungan kepada saya,” pungkasnya. (wie)

Comment