Oleh :
Dr. Abid, S.S., MA TESOL
—-
Ketika mengajar TOEFL di Pusat Bahasa Universitas Negeri Gorontalo, saya sering menerima pertanyaan seperti, “Pak, bagaimana cara praktis supayaskor TOEFL bisa naik?” atau “Kalau mau dapat skor 500, berapa lama saya harus kursus TOEFL?” bahkan ada yang lebih ekstrim, “Saya tidak bisa bahasa Inggris, kira-kira boleh lolos TOEFL saya pak?” Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami sehingga tidak salah kaprah tentang TOEFL.
TOEFL atau Test of English as a Foreign Languageadalah satu dari sekian jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris. Selain tes ini, ada TOEIC (Test of English for International Communication) dan IELTS (International English Language Testing System) yang juga digunakan sebagai tes standar untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris bagi para penutur non-bahasa Inggris. Adalah ETS, lembaga yang berdomisili di New Jersey, Amerika, yang mengelola TOEFL dan TOEIC di lebih dari 180 negara, sementara IELTS dikelola oleh British Council, IDP Australia dan Cambridge Assessment English.
TOEFL umumnya digunakan sebagai syarat untuk masuk ke perguruan tinggi di negara-negara berbahasa Inggris, seperti Australia, New Zealand, Kanada, termasuk juga negara-negara di Asia. Di Indonesia, TOEFL jugasudah menjadi sebuah persyaratanstudi lanjut di berbagai universitas, khususnya untuk program S2 dan S3, bahkan untuk syarat mengikuti ujian akhir program studi. TOEFL puntelah menjadi bagian dari kelengkapan persyaratan lamaran kerja, baik di lembaga pemerintahan maupun swasta. Meningkatnya kebutuhan akan uji kemampuan berbahasa Inggris ini juga berdampak pada ramainya para pendaftar TOEFL di berbagai lembaga penyelenggara tes di Indonesia, seperti di perguruan tinggi, yang umumnya dikelola oleh pusat-pusat bahasa.
Paling tidak ada dua varian TOEFL yang populer saat ini, yaitu TOEFL ITP daniBT (the Internet-based test). TOEFL ITP jamakdilaksanakan di Indonesia. Mengerjakan TOEFL ITPmirip dengan mengerjakan ujian akhir nasional. Pakai bulatan bulatan hitam, dengan pensil khusus, biasanya 2B. Waktu mengerjakannya cukup menguras tenaga dan pikiran, sekitar 115 menit. Jadi, jangan membayangkan bisa rehat sejenak minum kopi saat tes masih berlangsung. Untuk soal biaya, tes ini relatif lebih bersahabat harganyajika dibandingkan dengan IBT, yang berkisar 3 jutaa-an. Salah satu alasannya, selain berbasis internet, tes ini lebih komprehensif karena menguji kemampuan menulis dan berbicara, yang tidak secara langsung diuji dalam TOEFL ITP.
Khusus TOEFL ITP, ada 3 bagian yang harus dikerjakan. Bagian pertama adalah listening comprehension, yang menguji kemampuan dalam memahami maksud dari percakapan-percakapan pendek, panjang, maupun yang berbentuk ceramah/perkuliahan. Topik yang dipercakapkan beragam, namun tidak dibutuhkan pengetahuan atau keahlian dalam bidang tertentu, seperti harus paham teknologi atau kesehatan. Dalam waktu 35 menit, semua soal harus bisa dijawab, meskipun tidak ada nilai minus untuk jawaban yang salah.
Bagian kedua adalah structure and written expression. Di bagian ini, peserta tes diperhadapkan dengan soal soal tata bahasa Inggris. Peserta tes akan diminta melengkapi kalimat dan memilih mana tata bahasa yang salah dalam sebuah kalimat. Waktu untuk mengerjakan bagian ini cukup singkat, hanya 25 menit. Pada bagian ke tiga, reading comprehension, sejumlah wacana yang mengulas beragam topik beserta daftar pertanyaan susulan diberikan, dengan waktu menjawab cukup lama, 55 menit. Rentang skor TOEFL ITP adalah 310-677, sementara iBT adalah 0-120.
Saat anda memutuskan untuk ikut tes TOEFL ITP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, sebagaimana yang dijelaskan diawal, TOEFL , baik ITP dan iBT, diperuntukkan bagi para penutur non-bahasa Inggris untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris. Jadi, kalau kemampuan berbahasa Inggris anda masih dibawah rata-rata, maka jangan kecewa jika skor TOEFL ITP anda rendah, misal di rentang nilai 340-370. Dengan skor ini, sebaiknya anda tidak ikut kursus TOEFL dulu, tetapi ikutlah kursus bahasa Inggris umum supaya penguasaan kosa kata bahasa Inggris bertambah, kemampuan menyimak dan membaca dalam bahasa Inggris juga menjadi lebih baik.
Kedua, kursus TOEFL hanya akan membantu anda menemukan strategi mengerjakan TOEFL, dan untuk paham strateginya tentu kemampuan membaca dan mendengar dalam bahasa Inggris harus sudah lebih baik. Begitu juga dengan kemampuan memahami tata bahasa dalam bahasa Inggris, sudah harus anda kuasai. Ibarat anda hendak ambil SIM C, kalau tidak bisa naik motor, bagaimana anda akan lolos uji mengendarai motor?
Kalau anda memutuskan kursus bahasa Inggris, anda punya banyak pilihan. Ada banyak kursus bahasa Inggris daring yang bisa diikuti: lebih fleksibel karena hemat waktu dan biaya. Sistem belajar bisa anda kelola sendiri: setiap hari atau setiap minggu selama sekian puluh menit. Notifikasi untuk segera mengakses materi bisa anda atur di smartphone anda lewat aplikasi belajar bahasa Inggris tersebut. Tetapi, kalau anda ingin suasana belajar yang ramai, tentu moda offline atau lewat lembaga kursus menjadi pilihan utama.
Ketiga, setelah sekian lama kursus, anda bisa latihan tes TOEFL secara gratis di Youtube, atau ikut tes TOEFL Preparation, dengan biaya yang jauh lebih rendah. Ini akan membantu anda melihat, seberapa jauh peningkatan kemampuan yang anda capai selama, misalnya, 2 -3 bulan belajar bahasa Inggris. Jika anda mampu menambah 30 poin, misalnya dari 370 menjadi 400, berarti kursus bahasa Inggris anda membuahkan hasil.
Memang bukan waktu yang singkat untuk harus kursus bahasa Inggris lagi, tetapi menyiapkan kemampuan berbahasa Inggris untuk sukses dalam tes TOEFL butuh waktu, terkecuali mengikuti tes TOEFL hanya sekadar untuk mengetahui tingkatan kemampuan berbahasa Inggris, bukan sebagai sebuah kelengkapan persyaratan tertentu. (*)
Penulis Adalah ;
Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo,
Surel : abid@ung.ac.id
Telp : 087839272016
Comment