GORONTALO – GP – Wilayah perbatasan darat Gorontalo kembali dijaga aparat, setiap pelintas yang hendak masuk Gorontalo, diharuskan menunjukan kartu vaksin covid-19, jika tidak, siap-siap putar balik ke daerah asal. Seperti, ahad (22/8) kemarin, petugas gabungan dari satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, berjaga di pos batas Taludaa, perbatasan Bone Bolango (Gorontalo) dengan Bolaang Mongondow Selatan (Sulawesi Utara). “Setiap yang masuk (Gorontalo) harus menunjukan kartu vaksin, minimal dosis pertama,”ujar salah satu petugas di pos batas Taludaa, kepada Gorontalo Post, kemarin.
Pengetatan akses darat masuk Gorontalo ini sudah diberitahukan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kepada Gubernur Sulawesi Utara dan Gubernur Sulawesi Tengah, yang bertetangga langsung dengan Gorontalo.
Dalam surat pemberitahuan nomor 360/BPBD/878/VIII/ tanggal 19 Agustus 2021, Gubernur Rusli Habibie menyebutkan, jika hasil evaluasi penerapan PPKM di wilayah Sulawesi belum terlihat efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat. Salah satunya provinsi Gorontalo. Untuk itu dilakukan pengetatan protokol kesehatan di perbatasan darat yang akan memasuki provinsi Gorontalo. Pengecekan pos perbatasan oleh tim Satgas penanggulangan Covid-19 Provinsi Gorontalo.
Setiap pelaku perjalanan darat yang memasuki wilayah Provinsi Gorontalo wajib menunjukkan kartu vaksin (minimal kartu vaksin pertama), memakai masker, menjaga jarak, dan akan dilakukan pengukuran suhu badan oleh petugas pos perbatasan.
Bagi pelaku perjalanan yang suhu badan melampaui batas yang disyaratkan (di atas 37 derajat celcius) maka, akan dilakukan pemeriksaan rapid test antigen di pos perbatasan, jika hasil rapid antigen positif maka dilakukan isolasi. Apabila pelaku perjalanan tersebut bukan penduduk Gorontalo, maka tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Gorontalo.
Pantauan Gorontalo Post di pos batas Taludaa, setiap kenderaan yang melintas diperiksa, dan petugas meminta menunjukan kartu vaksin, yang tidak bisa menunjukan kartu vaksin diminta putar balik. (tro)
Comment