Di Albania, Mahasiswa Asal Gorut Presentasikan Toleransi

SEORANG Pemuda asal Gorontalo, begitu cermat menerangkan tentang toleransi bagi sejumlah mahasiswa di Kolegji Beder University, Albania, pada peringatan Hari Toleransi Internasional, pada Selasa 16 November 2021, lalu. Pemuda bernama lengkap Abdul Mutalib Pakaya itu, merupakan mahasiswa asal Gorontalo Utara (Gorut) yang sedanh melaksanakan studi intensif di Albania.

Lulusan SMA Negeri 1 Limboto itu, terpilih menjadi salah satu pemuda untuk mempresentasikan tentang toleransi di negara eropa bagian tenggara itu. “Pada kesempatan kali ini, saya berkesempatan untuk mempresentasikan tentang toleransi di Kolegji Beder University, Albania,”kata Abdul Mutalib Pakaya.

Audiences yang datang berasal dari kalangan akademisi dan juga mahasiswa Albania. Ia mengaku senang bisa membagi konsep toleransi bagi masyarakat Albania. “Saya juga bertemu dan berdiskusi dengan beberapa Professor terbaik di Albania salah satunya Professor Rahim Ombashi (Guru besar bahasa linguistik Albania) berdikusi tentang sejarah antar kedua negara dalam sejarah dan nilai hakiki toleransi itu sendiri”katanya.

Uniknya, Abdul Mutalib Pakaya, tidak hanya dipercayakan untuk membahas tentang toleransi secara sosial melainkan juga model toleransi terhadap diri. “Saat menjelaskan tentang toleransi secara sosial dan budaya, saya juga dipercaya untuk menyampaikan informasi mengenai Wisdom of Tolerance, mengenai manjerial pengelolaan mental diri khususnya seperti aggressive, implusif, stress dan keadaan mental lainnya,”katanya. Abdul Mutalib Pakaya, sejak SMA di Limboto telah mengikuti program internasional, dan tinggal di Amerika.

Ia mengikuti Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KLYES) Program pada 2019. KLYES dalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat, yang bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat. (tro)

Comment