Longalo River Tubing, Olahraga Khusus yang Menantang

BONBOL,GP – Sempat terdiam selama kurrang lebih dua tahun, nyatanya pesona wisata arung jeram Longalo River Tubing masih tetap eksis memikat minat pengunjung. Bagaimana tidak? Buktinya, setelah diresmikan pengelolaannya kepada pemerintah desa oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, objek wisata tersebut banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Pantauan Gorontalo Post, Minggu (16/01/2022), masyarakat mulai banyak berdatangan ke lokasi sejak pagi hari. Maklumlah kondisi cuaca cerah, menjadi alasan kuat masyarakat mendatangi lokasi yang sempat heboh pada 2017 silam. Padahal untuk menuju ke lokasi itu tidak mudah, karena pengunjung harus lebih dulu reservasi di sekretariat pengelola di dusun 2, Desa Longalo.

Untuk ke lokasi secretariat, awalnya bisa ditempuh melalui jalan aspal selama kurang lebih 15 menit dari pusat Kecamatan Bulango Utara. Namun setelah meregistrasi, pengunjung masih harus melanjutkan lagi perjalanan kurang lebih 5 kilometer untuk bisa tiba ke titik lokasi star arung jeram, di dusun 4 (Baibuntha).

Tidak mudah ke lokasi start ini, karena untuk menuju lokasi start, pengunjung harus mengikuti rute perjalanan dengan medan ekstrim yang menanjak dikaki gunung, menembus lebatnya pepohonan. Belum lagi jalannya yang licin berjurang.

Dulunya jalan ini sebenarnya sempat dirintis dan boleh dilalui mobil, namun karena longsor maka roda empat hanya bisa berhenti dipertengahan jalan. Sisanya, masyarakat bisa menggunakan ojek motor. Bagi pengunjung yang baru datang menempuh rute ini, tentu akan merasa menyiksa.

Sedangkan bagi yang sudah biasa, mereka akan sangat menikmati perjalanan yang asri dan udara yang segar. Apalagi setibanya dilokasi, para pengunjung akan dibuat takjub dengan kondisi arus sungai yang kencang dan berbatu, dengan latar pengunungan yang masih alami.

Bobi Syamsi, ketua pengelola Longalo River Tubing mengatakan, dulunya wisata arung jeram Longalo sempat menghebohkan masyarakat. Namun dua tahun belakangan terhenti, yang dikarenakan oleh pandemi. Kini wisata ini mulai dibuka lagi, tapi bedanya, jika dulu pengelola masih dipegang Balai Pemantapan Kawasan Hutan XV Gorontalo, kini pengelolaan direncanakan bakal dipegang pemerintah desa.

“Sekarang dikelola desa, sehingga desa siapkan fasilitasnya karena lalu kan fasilitas macam alat safety nya dari mereka. Nah, sekarang dari desa,” ujarnya.

Terkait arung jeram, Longalo River Tubing memiliki panjang kurang lebih tiga kilometer. Untuk bisa menikmatinya, pengunjung bisa memilih paket wisata mulai dari harga Rp 150 ribu perorangnya atau Rp 175 ribu. Dua paket itu yang membedakan hanya layanan makanan ringan dan berat.

“Jadi, tinggal pilih paketnya. Kami sediakan makanan ringan atau makanan berat bagi pengunjung. Harga itu pun sudah sekaligus dengan biaya trasportasi ke lokasi, foto spot dan operator yang siaga disetiap spot jeram. Apalagi di Sungai Bulango ini, ada tiga sampai lima spot jeram dengan beragam rintangan. Masing-masing spot dijaga oleh pemandu dan operator keselamatan, sehingga dalam waktu kurang lebih satu jam, ada petugas yang selalu berjaga,” jelasnya.

Bobi juga menambahkan, agar pengunjung yang ingin mengikuti arung jeram, kiranya bisa datang berkelompok atau berjumlah 10 orang. Nantinya, sebelum arung jeram, peserta akan mendapatkan arahan terlebih dahulu. Mulai dari menyiapkan alat pengaman, sampai memperagakan gerakan yang akan dilakukan saat menghadapi spot jeram.

“Pada dasarnya, akan diberikan pengarahan terlebih dahulu. Bagi yang punya penyakit kronis seperti jantung dan lainnya, dianjurkan untuk tidak ikut. Kami juga sampaikan bagaimana membuat formasi. Biasanya ada dua yang sering dipakai yaitu, formasi macam kereta api dan formasi bulat. Itu juga dipakai untuk menghadapi medan agar tidak mendorong pakai tangan, karena itu bahaya. Posisi diban juga badan jangan duduk, tapi harus rebahan,” paparnya.

Penjelasan itu juga disampaikan Ketua Komisi I Faisal Mohie yang juga menjadi pembina di wisata itu. Dirinya sering memberi arahan sebelum melakukan arung jeram.

“Ini adalah olahraga minat khusus. Butuh ketenangan. Makanya, untuk melaksanakannya, penyelenggara menyiapkan hal-hal utama termasuk safety, yang diwajibkan untuk menunjang. Jangan menggunakan tangan untuk menangkis serta mendorong. Nanti juga ada operator. Gunakan kaki mendorong makanya pakai sepatu. Tangan pegang ditempatnya. Posisi badan rebahan jangan duduk. Semakin kita lawan air semakin berpeluang resiko makanya biarkan ikuti arus,” katanya.

Kepala Desa Longalo Irwan Wumu pula turut menambahkan. Dirinya berharap, agar kondisi jalan mendapat perhatian pemerintah, karena akses untuk menuju lokasi tak dipungkirinya saat ini memprihatinkan. Belum lagi jalan itu juga akan ikut bermanfaat menunjang sebagai akses tani bagi sejumlah petani.

“Kami berharap agar jalannya diperbaiki. Kami juga kedepannya terus melakukan pembenahan diwisata ini, rencananya saya akan arahkan pengelolaannya ke BUMDes,” ujarnya.

Bupati Hamim Pou yang ikut menjajal arung jeram mengaku sangat puas bahkan baginya, arung jeram Longalo ini terpanjang di Gorontalo. Dia pun mendukung pengembangannya kedepan untuk bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. (csr)

Comment