Ka Kanwil Kemenag Gorontalo Salut Komitmen Idah Bantu Madrasah 

GORONTALO – GP – Kebutuhan sarana dan prasarana madrasah di Gorontalo terus diperjuangkan anggota komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie. Komitmen Idah membantu madrasah itu, diakui langsung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gorontalo, Dr.H. Syafrudin Baderung.

Menurut Syafrudin, di tengah pandemi dimana ekonomi sedang bergejolak menurun, Idah terus ngotot memperjuangkan kebutuhan sarana dan prasarana madrasah di pemerintah pusat. “Awal-awal saya menjadi Ka Kanwil, saya ditelepon langsung ibu Idah. Pak kanwil, siapkan semua data pondok pesantren, TPA-TPQ, madrasah, agar bisa dapat bantuan,”ujar Ka Kanwil Kemenag Gorontalo, Syafrudin Baderung, saat peresmian gedung asrama terpadu MTsN 2 Kabupaten Gorontalo di Batudaa, Kamis (27/1).

Berkat perjuangan itu, kata Syafrudin, bantuan mengucur di Gorontalo, lebih kurang Rp 10 Miliar. “Kami totalkan ada Rp 10 miliar yang masuk ke Gorontalo dimasa pandemi, itu sangat membantu,”ujarnya. Atasnama Kementerian Agama dan jajaran, Syfarudin mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih upaya Idah Syahidah dalam memperjuangkan butuhan umat di Gorontalo.

Selain gedung asrama terpadu MTsN Batudaa yang dibiayai lewat mekanisme surat berharga syariah negara (SBSN), juga dibangun fasilitas yang sama pada tahun anggaran 2021, di MTsN Suwawa, MTsN Tilmuta, MTsN Paguyaman. Tahun ini akan dibangun di MAN Batudaa, MTsN Lemito, MIN Tangkobu, dan MTsN Imana.

Dalam kesempatan itu, Idah Syahidah didamping Ka Kanwil Kemenag, Syafurudin Baderung menyerahkan langsung bantuan sarana prasarana untuk sejumlah madrasah di Gorontalo, seperti MI Alhidayah, MA Alkhairat Popayato, MA Alhidayah Lemito, MTs Al Yusra Gorontalo, MTs Alkhairat Paguat, MA Alkhairat Tilamuta, MA Alhuda, dan MI Muhammadiyah Unggulan.

Idah Syahidah dalam kesempatan itu mengatakan komitmenya untuk terus membantu pengembangan pendidikan di Gorontalo, termasuk madrasah. Kata Idah, kini madrasah tidak lagi dijadikan pilihan kedua oleh masyarakat untuk menyekolahkan anak. “Tapi menjadi pilihan pertama dan utama. Orang tua ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya, tidak hanya ilmu akademik tapi juga ilmu agama, dan itu ada di madrasah,”ujar Idah.

Anggota fraksi Golkar ini bangga, pembangunan gedung asrama terpadu MTsN Batudaa begitu representatif dan bahkan mengah. Kondisi ini akan membuat nyaman penghuni asrama, yang hasilnya akan meningkatkan mutu pendidikan. “Semoga sekolah-sekolah dibawah kementerian agama, negeri maupun swasta, bisa menciptakan aset bangsa yang lebih baik, santun, berkartatter, dan memiliki tujuan untuk mengambil alih kepemimpinan bangsa ini kedepan,”ujarnya.

Apalagi Indonesia menargetkan generasi emas pada tahun 2045, untuk mempersiapkanya menjadi tantangan semua pihak, termasuk Kementerian Agama, yang melahirkan generasi tidak saja unggul ilmu pengetahuan dan teknilogi tapi juga mengedepankan iman dan taqwa. “Asrama ini patut kita jaga, kita rawat, ini mengggambarkan tinggal diasrama itu menyenangkan,”kata Idah saat meresmikan asrama berbanderol Rp 2,8 miliar itu. (tro)

Comment