Diduga Depresi ASN Pohuwato Gantung Diri

Gorontalopost.id – Kasus aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Pohuwato gantung diri kembali terjadi. Awal februari 2022 lalu, seorang ASN pada Dinas PUPR ditemukan tewas di rumah kontrakanya di Desa Palopo, Marisa.

Hal sama terjadi Selasa (1/3), ASN berama Ismet Dunggio (53) itu, juga mengakhiri hidupnya secara tragis, diduga dengan gantung diri.

Jasad mantan Kepala Seksi PTK SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato itu ditemukan menggantung di dapur rumahnya, tepatnya di Perumahan Block Plan Marisa Indah.

Awalnya Ismet ditinggal pergi oleh Istrinya, Risna Pakaya pada Ahad (27/2). Kepada Is, Risna berpamitan untuk bertolak ke Kota Gorontalo dalam rangka menghadiri pemakaman salah satu keluarga yang meninggal dunia.

Keesokan harinya (28/2), Risna berusaha menghubungi Ismet lewat Handphone untuk mengecek keadaan suaminya itu.

Akan tetapi nomor HP Is tak kunjung bisa dihubungi Risna. Merasa cemas, Risna menghubungi Sri Wahyuni Pilonunu, keponakannya, untuk mengecek keberadaan Ismet di rumah.

Bersama Idrus Jakfar, suaminya, Sri pun mendatangi rumah Ismet.

Saat tiba di rumah Ismet, nampak seperti halnya rumah yang ditinggal pemiliknya. Beberapa kali Sri dan Idrus mengetuk pintu dan memberi salam tapi tak kunjung ada jawaban. Lampu-lampu di dalam rumah pun tak dinyalakan padahal sudah menjelang malam hari.

Mereka segera memberitahukan kepada Risna bahwa Ismet tak berada di rumahnya. Merasa cemas akan suaminya, Risna bergegas kembali ke Pohuwato. Tiba di rumah pukul 7.30 Wita, Selasa (1/3) kemarin, Risna menemukan jasad suaminya sudah menggantung di dapur rumah.

DIDUGA DEPRESI

Kabar yang diterima koran ini, Is terinformasi merupakan seorang Sub-Admin pada Smart Trader (forex), sebuah perusahaan investasi trading yang diketahui adalah investasi ilegal alias bodong.

Sejumlah member yang telah menyetorkan dana mereka kepada Is menuntut agar uang member bisa kembali. Oleh Is, hal ini tentu tak bisa dipenuhi begitu saja, mengingat semua dana member yang dititip kepadanya telah disetor langsung ke Owner Smart Trader yang diketahui bernama Didin.

Seperti yang sudah-sudah, Smart Trader yang notabene ilegal itu pun bermasalah. Dana para member tak kunjung dicairkan. Hal ini lah yang diduga membuat Is depresi berat.

Sebelum memilih mengakhiri hidupnya, Is diduga terus menerima desakan keras dari para member yang ingin uang mereka kembali.

Kasat Reskrim Polres Pohuwato, AKP Cecep Ibnu Ahmadi, saat dikonfirmasi Gorontalo Post mengatakan bahwa kasus ini sementara dalam penyelidikan.

Polisi belum bisa memastikan, aksi Is mengakhiri hidupnya dengan gantung diri itu, lantaran terkait ferex, bisnis investasi online yang belakangan bermasalah.

“Belum pak, masih akan kita lakukan penyelidikan terkait hal tersebut,” ujarnya. Kata AKP Cecep, pihaknya baru mendapatkan informasi mengenai investasi tersebut dari istrinya.

Polisi kata dia akan mendalaminya. “Itu penyampaian dari istrinya kan pak. Baru sepihak. Kita masih akan melakukan pemeriksaan terhadap kerabat-kerabat dekatnya.

Termasuk rekan kerja untuk memperjelas motif gantung dirinya,” pungkas Cecep. (ayi/ryn)

Comment