Gorontalo Menuju Endemi

Gorontalopost.id – Pemerintah mulai membuka akses kegiatan masyarakat. Kehidupan normal sudah di depan mata. Perlahan, penerbangan internasional dibuka, para pelaku perjalanan dari luar negeri tak perlu lagi karantina, dimana saat ini baru berlaku di Bali. Serta pelaku perjalanan dalam negeri, tak perlu lagi menunjukan hasil tes negatif antigen atau PCR. Pandemi selesai ? “

“Kita, pakar-pakar kita lagi ngitung, jadi kita juga gak boleh gegabah. Jadi kalau pun anda lihat kita gini (mulai membuka perjalanan luar negeri) kehati-hatian kami itu tetap tinggi,” kata Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan kepada wartawan di Surabaya, (11/3) kemarin. Artinya, pandemi kini menuju endemi, tapi tidak boleh gegabah, dan dilakukan secara hati-hati.

Begitu pun di Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, mengatakan, pandemi menuju ke endemi dilakukan dengan kajian matang. Setidaknya kata dia, ada tiga syarat, pandemi di Gorontalo berubah endemi.

Tiga syarat itu harus dipenuhi. Pertama, level asesmen Provinsi Gorontalo, harus berada pada level I minimal 6 bulan. Kondisi saat ini, daerah kabupaten/kota di Gorontalo, ada yang berstatus level II, dan level III, bahkan selain Kabupaten Boalemo, semua kabupaten/kota di Gorontalo ini berzona merah.

“Ini yang belum memungkinkan kita ke endemi,”ujar dr. Yana Suleman. Persyaratan kedua adalah positive rate covid harus kurang dari satu persen dalam waktu enam bulan berturut-turut. Gorontalo sendiri pernah pada posisi 2 persen, namun dalam beberapa hari terakhir justru naik hingga 7 persen, karena sedikit sample yang diperiksa, namun yang positif sekitar tujuh persen.

Persyaratan ketika Gorontalo endemi adalah tingkat atau presentasi vaksinasi dosis lengkap yang terpenuhi minimal 70 persen. Di Gorontalo, kata dr.Yana Suleman, dosis pertama sudah mencapai 80 persen, sedangkan dosis kedua masih 60 persen.

“Maka kami sampaikan yang merasa belum vaksin lengkap, atau yang belum divaksin sama sekali, agar segera vaksin. Yang belum vaksin sama sekali itu masih ada sekitar 300 ribuan warga,”katanya.

“Segerlah (vaksin) agar sama-sama kita menuju endemi. Setelah endemi mungkin kita segera akhiri pandemi ini,”tandas dr.Yana. (tro)

Comment