Menpora Kaget Persigo Dijual

Gorontalopost.di  – Untuk yang kedua kalinya sejak menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Menpora Zainudin Amali pulang kampung. Namun kunjungannya ke Gorontalo kali ini bukan dalam rangka tugas kedinasan. melainkan untuk urusan keluarga, yaitu menghadiri takziah dan ziarah menjelang bulan suci Ramadhan.

Hanya semalam di Gorontalo, tiba Sabtu (12/3) dan balik ke Jakarta Ahad (13/3). Sebelum bertolak ke Jakarta, Zainudin Amali, masih menyempatkan diri meresmikan sirkuit balap motor, Sang Profesor, yang terletak di Kelurahan Bongohulawa, Limboto, Kabupaten Gorontalo.

“Kebetulan saya ada acara di Makassar, jadi sekalian mampir ke Gorontalo, tapi hanya acara keluarga, tidak ada agenda lain,” jelas Amali.

Sebagai Menpora, saat ini Amali masih terus mensosialisasikan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) di semua daerah. Melalui DBON ini pembinaan olahraga prestasi di Indonesia lebih difokuskan pada 12 cabang olahraga.

Dan nantinya pada Olympiade 2044, bertepatan dengan 100 tahun Indonesia, maka Indonesia harus masuk pada lima peringkat dunia. “Makanya kita harus focus dan ini sudah didiskusikan dengan para pakar.

Jika kita konsisten, maka target ini akan tercapai,” ujar Amali ketika berbincang dengan Gorontalo Post, sesaat sebelum bertolak ke Jakarta, ahad, kemarin.

Indonesia memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah Olympiade pada tahun 2036. Ada dua cabang olahraga yang dipersiapkan untuk dipertandingkan di Olympiade diantaranya pencak silat dan wushu.

Hanya saja untuk pencak silat baru ada di 35 negara sementara syaratnya harus ada di 75 negara, sehingga masih kerja keras untuk mendorong supaya ada di 75 negara. Beda dengan wushu yang sudah ada di 152 negara dan lima benua.

Selain itu Amali menegaskan akan terus mendorong cabang olahraga yang diminati oleh masyarakat Indonesia, diantaranya adalah sepak bola. Walau pun saat ini belum bisa didorong untuk prestasi tetapi industri.

Bicara sepak bola, ternyata Menpora Zainudin Amali kaget ketika mendengar bahwa klub kebangaan masyarakat Gorontalo, yakni Persigo, tak bermarkas lagi di Gorontalo, sebab ternyata sudah berubah nama menjadi Persigo Hizbul Wathan di Sidoarjo, bukan milik Gorontalo lagi. Zainudin Amali mengaku kecewa ketika presentasi klub yang mau ikut Liga 2, Persigo sudah bukan milik Gorontalo lagi.

“Saya sedih, saat mengeluarkan ijin kan harus ada rekomendasi dari saya. Dan saat dibacakan peserta Liga 2, ternyata Persigo sudah berubah nama, sudah bukan milik kita lagi. Saya tanya ke Yunus Nusi (Sekjen PSSI, red), ternyata sudah dijual,” kata Menpora.

Satu-satunya klub sepak bola dari Gorontalo yang sedang bertanding saat ini adalah Persidago, milik Kabupaten Gorontalo, yang kebetulan managernya adalah Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo saat ini. Nelson kepada Menpora melaporkan bahwa saat ini Persidago sementara bertanding dan sudah ada pada posisi 16 besar. “Jika lolos ke 8 besar maka akan lolos ke Liga 2,” kata Nelson.

Mendengar pengakuan dari Nelson, Amali langsung menelpon Yunus Nusi, dan memintanya untuk selalu memantau Persidago yang sedang bertanding.

“Kita dorong saja Persidago dan saya minta kepada Pak Sekjen untuk terus memantau perkembangannya,” tambah Amali.

Sementara itu, Nelson berjanji akan terus mendorong Persidago dan akan mengembalikan kejayaan sepak bola di Gorontalo lewat Persidago. (fem)

Comment