Gorontalopost.id – Perjuangan pembentukan calon daerah otonom baru (DOB) di Gorontalo terus dilakukan. Terbaru, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doly Kurnia (ADK) yang menjadi mitra Kementerian Dalam Negeri (Kemandagri), datang ke Gorontalo, khusus melihat langsung persiapan lima calon DOB yang diusulkan, yakni calon Kabupaten Gorontalo Barat, Kabupaten Boliyohuto, Kota Telaga, Kabupaten Bone Pesisir, dan Kabupaten Panipi. ADK yang didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, pun takjub dengan persiapan dan sambutan warga yang begitu antusias.
Seperti kunjungan spesifiknya di calon DOB Kabupaten Bone Pesisir, Selasa (29/3) kemarin. Ratusan masyarakat menyambut meriah kedatangan ADK di Desa Tihu, di Gedung Mall Pelayanan Publik Kabupaten Bone Bolango yang dipersiapkan untuk Kantor Bupati Bone Pesisir. Bone Pesisir mendapatkan giliran hari ke-2 dalam kunjungan ADK di Gorontalo, sebelumnya, politisi Golkar ini sudah mengunjungi Gorontalo Barat, Boliyohuto, dan Telaga.
ADK yang didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu disambut secara adat dan juga dikalungkan cengkeh, sebagai hasil bumi yang merupakan salah satu potensi sumber daya alam Bone Pesisir.
ADK mengaku sebenarnya ada agenda di Denpasar, tapi atas permintaan Gubernur maka dirinya pun datang. “Hanya Gubernur Gorontalo yang bisa membelokkan jadwal saya ke Denpasar menjadi ke Gorontalo,” kata ADK disela-sela sambutannya kemarin.
ADK salut dengan antusias masyarakat untuk menyambut DOB.
“Saya memberikan apresiasi presentasi yang disampaikan oleh ketua komite terhadap usulan DOB Bone Pesisir ini termasuk yang baik dari segi kajiannya,”ADK.
Ia menilai, dari paparan ketua komite pembentukan DOB, Bone Pesisir layak dimekarkan karena memiliki potensi alam yang besar. Daerah-daerah yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah harus di dorong menjadi prioritas untuk dimekarkan karena tujuan akhir dari pemekaran ini bukan hanya mendekatkan masyarakat dengan instansi pemerintahan, tetapi bagaimana masyarakat yang di daerah otonom baru tersebut bisa sejahtera.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat kita bisa menyelesaikan revisi UU sehingga di tahun 2023 kita sudah bisa menyusun prioritas. Saya beberapa hari ini sudah keliling Gorontalo mudah mudahan lima daerah ini bisa masuk prioritas yang pertama,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dua hari keliling Gorontalo, melihat bahwa Provinsi Gorontalo memang memiliki potensi yang cukup besar dengan sumber daya alam yang memenuhi syarat untuk dimekarkan.
“Intinya perjalanan saya dua hari ini yang saya rekam adalah bahwa Provinsi Gorontalo ini memang wilayahnya cukup luas. Kita merasakan bagaimana capeknya keliling di beberapa kabupaten. Ini menambah keyakinan kami di Komisi II untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat. Pemekaran ini sebuah keharusan untuk memajukan satu daerah dengan membentuk otonom baru,” ucap ADK.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, juga menilai persiapan calon DOB Bone Pesisir sangat matang, hal ini menandakan ada kekompakan dan keseriusan antara pemerintah daerah dengan masyarakat. “Yang penting jangan bosan, jangan berhenti, dan jangan dulu punya tujuan apa apa. Calon bupati, wakil bupati jangan dulu. Itu nanti, pasti ada waktunya,” harap Rusli.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Rusli menyerahkan secara resmi Feasibility Study Pemekaran calon DOB Kabupaten Bone Pesisir.
“Saya dapat informasi bahwa masyarakat juga turut menyumbangkan uangnya. Ada yang seribu rupiah, dua ribu, lima ribu bahkan lebih. Ini bukti bahwa pemekaran ini bukan hanya keinginan para elit tapi murni dari masyarakat,” ujar Gubernur Rusli Habibie.
Sebelumnya, Ketua Komite Pemekaran Bone Pesisir Dr Ridwan Tohopi menyampaikan potensi yg dimiliki oleh Bone Pesisir baik potensi SDA maupun SDM. Bahkan juga hitung-hitungan keuangan, termasuk PDRB maupun potensi PAD. (Fem/tro)
Comment