Gorontalopost.id – Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika, telah tiba di Gorontalo setelah dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pekan lalu. Irjen Helmy disambut adat mopotilolo saat tiba di Bandara Djalaludin. Mopotilolo merupakan rangkaian adat menyambut setiap pejabat tinggi negara yang baru pertama kali datang ke Gorontalo. Adat ini adalah tanda memperoleh restu dari masyarakat adat dan bebas bertugas di Gorontalo.
SYAL Karawo disematkan ke Kapolda Irjen Hemly dan istrinya, Lurie Helmy Santika, tarian langga mengiringi langkah keduanya hingga ke ruang VIP terminal lama Bandara Djalaludin. Disitu, rangkaian upacara adat mopotilolo dilaksanakan oleh para pemangku adat U Duluwo Limo Lo Pohalaa (dewan adat dari lima negeri adat Gorontalo).
Prosesi Mopotilolo dimulai dengan penyerahan persembahan adat berupa minuman dan makanan tradisional khas Gorontalo. Prosesi dilanjutkan dengan pengucapan petuah adat dan diakhiri dengan pembacaan doa untuk memohon keselamatan dan kesehatan selama Irjen Pol Helmy dan istrinya, bertugas di Gorontalo.
Kedatangan Irjen Helmy sendiri disambut oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer di lounge VIP Bandara Jalaludin Gorontalo yang baru. Sementara Sekdaprov Gorontalo Darda Daraba serta jajaran Forkopimda Gorontalo menyambut di area VIP terminal bandara lama. Setelah penyambutan adat di bandara, Irjen Pol Helmy juga menjalani penyambutan di Mapolda Gorontalo seperti upacara tradisi pedang pora saat memasuki kawasan Mapolda.
Kapolda Helmy sendiri sebelumnya bertugas sebagai Sahlijemen Kapolri. Ia merupakan lulusan Akpol 1993 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Ia mengawali kariernya di kepolisian sebagai Pama Polda Metro Jaya pada tahun 1993. Dia kemudian ditunjuk mengisi posisi Wakapolsek Setiabudi pada 1997-1999. Tahun 2001, Helmy dipercaya menjabat Kapuskodalops Polres Gianyar dan Kapolsek Kota Denpasar. Pada 2003, dia ditarik ke Jakarta menjadi Kanit II/Psikotropika Polda Metro Jaya, lalu menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Lama pada 2005-2006.
Setahun berselang, perwira tinggi berpengalaman di bidang reserse ini kemudian ditunjuk menjadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Pada 2010, Helmy ditunjuk menjadi Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2011-2013.
Pada 2013-2014, Helmy memegang tongkat komando Kapolres Lampung Utara. Hanya setahun bertahan di Lampung, dia kemudian ditarik menjadi Wadirreskrimum Polda Banten
Dari Banten, dia lalu ditarik menjadi Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri pada 2015-2016. Helmy melanjutkan kariernya menjadi Kapolresta Barelang pada 2016-2017.
Setelah itu, Helmy ditunjuk menjadi Diresnarkoba Polda Kepri, Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri (2017-2019), serta Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2019-2020). Helmy juga pernah terlibat sebagai Kasatgas Pangan Polri saat terjadi kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Kiprah cemerlang di institusi Polri ini berkat beberapa pengungkapan kasus besar yang dilakukan Helmy, antara lain kasus mutilasi Ryan Jombang (2008), kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen (2009), kasus suap PT Salmah Arowana Lestari (2010), kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel (2012), kasus penculikan WNA Malaysia Ling Ling di Kepulauan Riau (2017), serta kasus pinjaman online (Pinjol) pada tahun 2021. Kini, Irjen Helmy siap mengabdikan dirinya di bumi serambi madinah. (tro)
Comment