Dinas Kominfo dan Statistik Digitalisasi Desa, Gorontalo Paling Aktif Setelah Jateng

Gorontalopost.id – Gorontalo digital yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, tak sekadar dicanangkan. Implementasinya ke desa-desa terus dilakukan, harapanya seluruh desa terkoneksi, pengelolaan data desa dan sumber daya, dilakukan secara digital. Selain efektifitas layanan, masyarakat juga dimudahkan dengan sistem digital yang diterapkan desa. Secara nasional, Gorontalo ternyata paling aktif ke dua setelah Jawa Tengah (Jateng) dalam memfasilitasi program digitalisasi desa.

Aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan – New Generation (Sideka-NG) dalam rangka digitalisasi desa di semua kawasan dan desa-desa, diterapkan untuk mendung program Gorontalo Digital. Elfrida Martina Simanungkalit, dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Aptika, Kementerian Kominfo, menyebut Gorontalo menjadi provinsi kedua, setelah Provinsi Jawa Tengah, yang aktif dalam memfasilitasi dan mengambil inisiatif untuk mengkoordinasikan pemakaian aplikasi Sideka-NG. “Ini langkah awal yang sangat baik yang diambil oleh Provinsi Gorontalo. Biasanya Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Kominfo menerima pengajuan dari kota/kabupaten kepada kami, dan kami tanggapi untuk kami melaksanakan bimbingan teknis,” kata Elfrida, saat menjadi pemateri Bimtek Aplikasi Sideka-NG, di hotel Grand Amalia, Boalemo, Senin (4/7).

Elfrida berharap, kedepan pihak Pemprov Gorontalo dapat menggugah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Gorontalo agar lebih bisa mengambil inisiatif dan juga pro aktif untuk memberikan bimbingan teknis pada desa-desa di kawasan mereka.

Elfrida menjelaskan, Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, merencanakan aplikasi Sideka-NG akan menjadi super Apps, dimana berbagai aplikasi desa lain yang ada di kementerian lain akan terintegrasi di aplikasi ini. Sehingga tidak ada aplikasi berbeda disetiap desa.

“Kedepannya kita harapkan bahwa operator desa tidak perlu lagi menginput ke beberapa aplikasi yang berbeda. Untuk target tahun ini, kami akan mengintegrasikan Sideka-NG dengan aplikasi Siskedes, aplikasi Prodeskel dan aplikasi sistem informasi desa yang dikelola Kemendes dan Kementerian Dalam Negeri,” jelas Elfrida.

Lebih jauh ia menguraikan, desa-desa di Provinsi Gorontalo yang saat ini sudah memiliki aplikasi desa sendiri, nantinya akan diintegrasikan dengan aplikasi Sideka-NG.

Bagi desa yang belum membangun aplikasi, ia mengingatkan untuk tidak membangun aplikasi baru lagi, supaya fokus untuk penggunaan pemaksimalan aplikasi Sideka-NG.

Menanggapi tentang optimisme dalam keberlanjutan penggunaan aplikasi Sideka-NG ini oleh desa, Elfrida yakin ini akan tetap digunakan seterusnya karena aplikasi Sideka-NG akan diangkat menjadi aplikasi umum yang akan ditetapkan untuk memenuhi Perpres 95 SPBE tentang pemerintah berbasis elektronik. “Jika ini sudah ditetapkan jadi aplikasi umum, maka tidak boleh kota/kabupaten maupun desa membangun aplikasi desa sendiri-sendiri, harus memakai aplikasi ini,” tutup Elfrida.

Sebelumnya, program Gorontalo digital, merupakan terobosan Diskominfotik, dalam rangka menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, lebih mudah, transparan dan akuntabel melalui penyediaan sarana dan prasarana digital secara daring atau melalui jaringan internet. Gorontalo digital juga mendukung era industri 4.0. Program ini mendorong pemerintah kabupaten/kota hingga ke tingkat desa untuk mengembangkan aplikasi desa secara daring. Saat pencanangan beberapa bulan lalu, Gorontalo digital baru mencakup 22 desa. Kepala Dinas Kominfotik Masran Rauf, menyebut 22 desa tersebut sebagai desa studi tiru dari pemerintah desa yang ada disekitarnya. Untuk selanjutnya program ini akan menyasar kurang lebih 734 desa/kelurahan di Gorontalo.

“Kami tidak sekedar menyampaikan slogan Gorontalo digital, tapi kami akan membuat pelaksanaan transformasi digital di Provinsi Gorontalo benar- benar nyata sampai ketingkat layanan masyarakat. Kami akan lahirkan dua bagian sistem digital, yang pertama dalam bentuk website dan kedua adalah pelayanan aplikasinya,” tutur Masran. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi Sideka-NG yang kini terus dikembangkan. (tro)

Comment