Gorontalo -GP- Penjabat Gubernur (Penjagub) Hamka Hendra Noer, belakangan jadi sorotan. Terkait hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap kinerja penjabat kepala daerah. Dari evaluasi itu, kinerja Penjagub Hamka Hendra Noer masuk dalam kategori cukup bersama 44 penjabat kepala daerah dari total 71 penjabat kepala daerah yang dievaluasi.
Bagi Ketua Komisi I Deprov Gorontalo, AW Thalib, hasil evaluasi ini tentu harus menjadi pendorong semangat bagi Penjagub Hamka Hendra Noer untuk lebih memacu kinerjanya di masa mendatang. Hasil evaluasi itu, harus jadi bahan masukan untuk peningkatan performa Pemprov di bawah kendali Hamka.
“Apa-apa yang menjadi catatan dan masukan Kemendagri tentu harus mendapatkan perhatian serius untuk lebih memaju lagi kinerja Penjagub,” ujarnya.
Meski masuk kategori kinerja cukup, AW Thalib menyatakan, dia tidak sependapat kalau hasil evaluasi Kemendagri itu langsung disimpulkan sebagai sebuah kegagalan kinerja Penjagub Hamka Hendra. Sebab menurut AW Thalib, dalam masa pemerintahan Hamka, terjadi kemajuan kinerja pemerintah provinsi.
“Mungkin kesimpulan saya ini bisa subjektif. Tapi kalau kita cermati data dan indikator pembangunan, ada kemajuan kinerja Pemprov dibawah kendali Penjagub,” ujarnya.
AW Thalib memulai argumentasinya dari indikator indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan kinerja akumulatif pemerintah daerah di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur penunjang. Ada peningkatan angka IPM. Pada 2020, IPM Provinsi Gorontalo sebesar 68,68. Pada 2021 meningkat menjadi 69,00. Pada 2022 naik menjadi 69,81.
Dari sisi pengelolaan keuangan, Pemprov Gorontalo mendapatkan penghargaan dalam bidang pengelolaan keuangan. Karena menjadi daerah tercepat kedua setelah Sumatera Utara dalam penyusunan Ranperda APBD 2023 dan telah disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pada tahun ini sambung AW Thalib, Pemprov Gorontalo dua kali mendapatakan reward dari pemerintah pusat memperoleh alokasi dana insentif daerah (DID) untuk penghargaan kinerja tahun berjalan periode pertama sebesar Rp26,95 miliar. Atas kinerja penggunaan produk dalam negeri, percepatan belanja daerah, percepatan pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dukungan belanja daerah terhadap penurunan kemiskinan, pengangguran, dan stunting, serta penurunan inflasi daerah.
“Anggaran DID ini kemudian digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi di daerah periode pertama bulan September,” ujar AW Thalib.
Di tahun berjalan pada akhir 2022, Pemprov dibawah kepemimpinan Hamka, kata AW Thalib, kembali mendapatkan alokasi DID periode kedua sebesar Rp34,89 miliar. Anggaran DID ini kembali digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi di daerah periode kedua bulan November.
Masih di tahun yang sama Pemprov kembali mendapatkan penghargaan Treasury Award 2022 sebagai Pemerintah Daerah Pengelola
Keuangan Daerah terbaik.
“Pemprov juga mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia sebagai daerah yang berhasil dalam pengendalian inflasi,” ungkap
AW Thalib.
Merujuk pada data dan fakta itu, AW Thalib menjelaskan bisa terlihat kinerja Pemprov dibawah kendali Penjagub Hamka Hendra Noer sebetulnya mengalami kemajuan. Seandainya, hasil evaluasi Kemendagri menggunakan data pembanding yang tepat yaitu menggunakan data kinerja tahun sebelumnya, maka kemajuan kinerja bisa terlihat. “Karena data yang ditampilkan Kemendagri kan hanya perbandingan kinerja antar penjabat kepala daerah. Bagi saya ini tidak apple to apple. Karena kompleksitas persoalan satu daerah dengan daerah lain berbeda. Sehingga yang tepat adalah perbandingan data kinerja Pemda sebelum Penjagub dan setelah era Penjagub atau perbandingan tahun sebelumnya,” ungkap AW Thalib.
Diakui AW Thalib, di awal menjabat, memang terasa ada kekakuan Penjagub dalam bertugas. Tapi menurut AW Thalib, ini hal yangn wajar. Karena saat itu Penjagub, masih dalam proses adaptasi. Tapi seiring berjalannya waktu, Penjagub mulai bisa menjalankan tugasnya sesuai harapan.
“Misalnya dari aspek sinergitas dengan DPRD. Di era Penjagub, sinergitas antara Pemprov-Deprov berjalan sangat baik. Pokir Aleg terakomodir dengan baik,” ungkapnya.
“Karena sinergitas berjalan baik, DPRD dan Pemprov bisa sepakat mengalokasikan anggaran Pemilu sebesar Rp 100 miliar. Alokasi anggaran Pemilu ini juga bisa jadi cerminan kinerja Penjagub. Dalam mendukung persiapan Pemilu,” tambah AW Thalib.
Begitupun sinergitas Penjagub Hamka Hendra Noer dengan Forkopimda. AW Thalib mengaku, Penjagub bisa membangun kekompakan diantara pejabat Forkopimda. “Suasana ini saya rasakan langsung saat ikut rapat Forkopimda membahas antisipasi pengamanan natal dan tahun baru,” ujarnya. (rmb)
Comment