GORONTALO – GP– Kematian Salah seorang (Staf Pribadi Pimpinan) Spripim Kapolda Gorontalo RF mengungkap fakta yang mencengangkan.
Hingga berita ini dilansir, pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab utama kematian anggota Polri berpangkat Briptu itu meski dugaan sementara korban meninggal dunia akibat bunuh diri.
“Ya, “Penyelidik masih melakukan pendalaman dan terhadap korban akan dilakukan otopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban,”ungkap Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono SIK dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut diungkapkan Wahyu, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan fakta-fakta di lapangan. Dijelaskan Wahyu, saat korban ditemukan, berada di tempat duduk pengemudi, dalam kondisi bersandar ke belakang.
Selain itu ditemukan pula lima butir amunisi di dashboard bawah. Juga Senjata ditemukan di sebelah kiri badan korban di tempat handle rem, dengan selongsong ditemukan di dalam senjata.
Sementara itu posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan dengan posisi seperti menarik pelatuk. Tangan kiri korban memegang handle rem tangan. Terdapat cairan berupa minuman di dalam kantong kresek warna putih. Hanya saja terkait adannya lubang mirip tembakan di bagian kaca mobil dinas Polri yang ditumpangi korban.
Ditegaskan Wahyu, sudah jelas penegasan dari hasil TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan dan pada saat ke TKP saksi-saksi mengatakan mobil dalam keadaan terkunci dari dalam.
“Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan, hal tersebut terlihat dari adanya jelaga mesiu di tangan kanan korban,”ungkap Wahyu.
Namun demikian, Pria tiga melati di pundaknya ini mengakui bahwa penyelidik masih melakukan pendalaman dan terhadap korban akan dilakukan otopsi. Hal itu guna memastikan penyebab kematian korban. “
Terhadap jenazah korban sudah di bawa ke rumkit Aloe Saboe dan untuk otopsi akan dijadwalkan besok menunggu kehadiran dokter forensik dan juga Orang Tua korban dari Semarang.
Kami keluarga besar polda Gorontalo merasa kehilangan karena korban dikenal baik, rajin dan juga pendiam.
Mohon doanya semoga arwah almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala dosanya serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan,”tutup mantan Kapolres Bone Bolango ini. (roy)
PENTING!
Informasi tersebut diatas tidak untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.
Comment