Gorontalopost.id – Seluruh pedagang baik di pasar harian maupun pasar tradisional diimbau untuk tidak menjual
minyak goreng diatas Rp. 14.000.
Imbauan ini disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat memberikan arahan usai dirinya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Gorontalo mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
pengendalian inflasi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara hybrid, Senin (27/3/2023) di Banthayo Lo Yiladia (BLY) atau aula rumah jabatan wali kota.
“Kemudian dari perdagangan, minyak goreng. Minyak goreng sekarang untuk ukuran 1 liter dalam kemasan botol sudah habis dan diganti dengan kemasan sachet. Dari informasi harganya Rp. 13.500 perliter. Atau paling tinggi Rp. 14 ribu. Kita harus kontrol tidak boleh diatas Rp. 14 ribu,” tegas Marten.
Untuk menjaga jangan sampai ada pedagang yang menjual diatas harga yang ditetapkan, Marten menginstruksikan kepada Dinas Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
lainnya untuk rajin melakukan monitoring di pasaran.
“Harus dipantau terus, mau itu di pasar tradisional ataupun di pasar modern. Dinas terkait, seperti Dinas Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian saya minta dapat meninjaunya,” pinta wali kota dua periode itu.
Tidak hanya memantau, Marten juga menginstruksikan kepada OPD terkait untuk dapat mengendalikan harga minyak goreng dipasaran. Terutama, saat menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah
“Kebutuhan warga terhadap minyak goreng saat menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah pasti meningkat. Untuk
itu, saya minta kepada dinas terkait untuk dapat mengendalikan harganya ketika menjelang lebaran nanti,” imbau
Marten. (rwf)
Comment