Rumah Literasi Gorontalo, Perpustakaan Ala Eropa Gratis untuk Siswa dan Guru

 Gorontalopost.id – Rumah literasi di Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, mengundang kagum Pj Gubernur Hamka Hendra Noer. Ia berkunjung langsung ke perpustakaan moderen yang dibangun dengan konsep ala perpustakaan eropa itu. Penggagasnya adalah Ustaz Aan Candra Talib.

Rumah Literasi Gorontalo mulai dibuka untuk umum pada November 2022. Perpustakaan ini memberikan dua opsi kepada masyarakat, yakni dengan menjadi member atau anggota, dan visitor atau pengunjung biasa.

“Konsep bangunan dan semua fasilitas yang ada di Rumah Literasi Gorontalo terinspirasi dari hasil kunjungan kami ke Amerika dan Eropa. Alhamdulillah kami diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melihat secara langsung perpustakaan yang ada di sana baik bentuk maupun tata kelolanya,” jelas Ustaz Aan Candra Talib, pendiri Rumah Literasi Gorontalo, kepada Gubernur Hamka yang berkunjung ke tempatnya, Ahad (26/3).

Perpustakaan tersebut, terbuka untuk umum. Bagi masyarakat umum yang akan mengakses perpustkaan moderen itu, harus menjadi member, dan dikenakan biaya Rp150 ribu/bulan, sedangkan mahasiswa Rp100 ribu/bulan. Bagi pengunjung yang hanya ingin sekali mengakses, cukup membayar Rp10 ribu. Menariknya, rumah literasi ini bebas akses bagi siswa SD,SMP dan SMA, termasuk guru dan pensiunan guru.

“Untuk siswa SD, SMP, SMA, guru, dan pensiunan guru itu free akses atau gratis,” ujar Ustaz Aan.

Aan menambahkan, jam operasional Rumah Literasi Gorontalo mulai pukul 10.00 sampai 24.00 Waktu Indonesia Tengah. Namun jika ada pengunjung atau mahasiswa yang mengerjakan tugas, dipersilahkan sampai tengah malam bahkan hingga pagi hari. Saat ini rata-rata pengunjung Rumah Literasi Gorontalo mencapai 100 hingga 150 orang/hari.

“Mungkin ini satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang buka sampai pukul 01.00 bahkan hingga pagi hari. Saya berharap hadirnya rumah literasi ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Gorontalo,” tutup Hamka.

Penjabat Gubernur Hamka Hendra Noer, mengapresiasi hadirnya Rumah Literasi Gorontalo.

“Rumah literasi ini suasananya sangat nyaman. Penataan bangunan, koleksi buku, dan lingkungan eksternalnya bergaya perpustakaan Eropa, khususnya Jerman dan negara-negara Skandinavia,” kata Hamka.

Hamka berharap hadirnya Rumah Lestari Gorontalo dapat membantu masyarakat dan kalangan milenial dalam mengembangkan literasi utamanya karya-karya penulis Islam. Dari 4.000 koleksi buku di Rumah Lestari Gorontalo, dominan adalah tema keagamaan.

“Dari standar perpustakaan, Rumah Literasi ini sangat representatif. Mungkin ini satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang buka sampai pukul 01.00,” ujar Hamka.

Rumah Literasi Gorontalo yang dirintis oleh Ustaz Aan Candra Talib pada tahun 2016, sejak November 2022 sudah dibuka untuk umum. Fasilitas yang tersedia berupa ruang membaca yang nyaman dengan desain modern, ada juga masjid, serta kafe dengan suasana taman yang asri dan menyejukkan. (tro*)

Comment