World Beach Games, Koster Tegaskan Tolak Tim Israel ke Bali 

DENPASAR – GP – Bukan hanya timnas sepakbola Israel yang ditolak Gubernur Bali, I Wayan Koster untuk datang ke daerahnya, pada gelaran piala dunia U-20. Penolakan itu, dikaitkan dengan keputusan FIFA yang membatalkan pesta sepakbola kategori usia U20 itu di Indonesia. Kini ANOC World Beach Games yang rencananya akan berlangsung pada 5-12 Agustus mendatang, juga terancam tak berlangsung di Bali, lantaran salah satu kontestanya adalah tim dari Israel, negara yang selama ini menjajah Palestina.

Pada ajang tersebut, kontingen Israel dipastikan menjadi salah satu peserta di beberapa nomor seperti basket 3×3 dan renang. Sikap Wayan Koster pun menjadi sorotan setelah menolak kehadiran timnas U-20 Israel pada gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Dikutip JawaPos.Com, Koster kali ini berdalih, penolakannya kepada atlet Israel berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri. “Berpatokan pada konstitusi, yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri nomor 3 tahun 2019. Sebagai suatu entitas sendiri karena diatur dalam peraturan menteri luar negeri, tidak boleh menyampaikan lagu kebangsaan (Israel),” kata Koster kepada media, di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (5/4).

Karena itu, Koster konsisten menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk atlet Israel yang akan berlaga di ANOC World Beach Games mendatang. Sikap ini sekaligus menepis pernyataan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Pria yang biasa disapa Cok Ace itu sempat membenarkan atlet Israel bakal berlaga di Bali, walau dirinya mengaku masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait masalah ini. “Itu menunggu arahan dari pusat. Pengalaman yang sekarang menjadi pelajaran penting. Menunggu arahan dari pusat. Iya dari Presiden,” kata Cok Ace.

Penolakan ini merupakan lanjutan dari sikap Koster yang menolak Israel di Bali. Koster sebelumnya juga menolak kehadiran timnas Israel U-20 pada Piala Dunia U-20 2023. Sikap itu pula yang dikait-kaitkan dengan keputusan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah. Sepak bola Indonesia bahkan terancam mendapat sanksi dari FIFA atas penolakan tersebut. Ketua Umum PSSI Erick Thohir kini tinggal berupaya keras agar Indonesia tak mendapatkan hukuman berat dari otoritas tertinggi sepak bola dunia tersebut. (jp)

Comment