Gorontalopost.id – Pada bulan ramadhan tidak sedikit orang yang ingin berbuka bersama keluarga , rekan kerja, teman maupun pasangan.
Seperti pada wisata tamendao yang menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berbuka bersama. Tamendao dikenal sebagai wisata kuliner yang menyuguhkan suasana pantai yang sejuk. Pengunjung akan disuguhkan dengan gemerlapnya lampu warna warni di setiap rumah makan yang ada di wisata tersebut.
Salah satu pemilik rumah makan yang ada di wisata tamendao Yusni Botutihe mengatakan bahwa pada bulan ramadhan itu ramai pembeli dibanding bulan-bulan biasa, pada bulan ramadhan bisa mencapai 40 sampai 50 pembeli sedangkan pada bulan biasa pembeli itu mencapai 30 sampai 40 orang saja.
“Untuk bulan biasa itu banyaknya pengunjung tergantung hari, seperti Senin sampai Kamis itu jarang ada pengunjung sementara Jumat sampai Minggu itu lebih banyak dari hari biasanya dan juga melihat cuaca kalau hujan pengunjung jarang masuk tetapi ditempat kami itu ada tempat makan yg letaknya itu tepat diteras rumah jadi jika hujan bisa makan disitu, nah sedangkan pada bulan puasa itu, biasanya tiap hari alhamdulillah ramai tidak melihat hari kerja lagi,” ungkapnya.
Harga makanan pada tempat wisata ini pun terjangkau dimulai dari harga Rp12 ribu sampai Rp 50 ribu, meskipun pada bulan ramadhan sangat banyak pengunjung tetapi harga makanannya itu tidak ada kenaikan harga.
Yusni mengakui bahwa pendapatnya selama bulan puasa itu dalam sehari bisa mencapai Rp800 ribu, dan pada hari-hari kerja dan cuaca hujan itu hanya Rp500 ribu saja, sedangkan weekend bisa mencapai Rp2 juta.
Tak hanya itu, di wisata yang sama owner rumah makan lain Werni Kalaati, membenarkan atas kenaikan pendapatan pada saat bulan puasa apalagi pada saat weekend.
“Di weekend Sabtu Minggu itu dapat Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, kalau hari biasa di bawah Rp 1 juta tergantung cuaca,” ucapnya.
Di rumah makan milik Werni dalam sehari pada saat bulan ramadhan dan weekend itu banyaknya pembeli bisa mencapai 75 pembeli sampai 100 lebih pembeli dan untuk hari-hari biasa itu hanya mencapai 50 pembeli saja. (Mg018/dan)
Comment