Gorontalopost.id – Para petani di Kecamatan Tibawa-Pulubala mengeluhkan jumlah benih dan pupuk yang terbatas, padahal para petani sangat membutuhkannya. Ini merupakan keluhan petani.
Ia mengatakan, memang ada beberapa hal yang menjadi masukan masyarakat dan utamanya sektor pertanian, dimana dukungan benih dan pupuk dari pemerintah daerah sangat kurang dan berharap ditahun ini bisa meningkat.
“Karena memang kenyataannya ditahun kemarin dukungan pemerintah sangat kurang dari sektor pertanian, utamanya pemberian benih dan pupuk yang sangat minim,” jelas Sarifudin. Dikataknnya, selain benih yang kurang disaat musim tanam ditambah pembatasan alokasi pupuk, sementara pemupukan ada ukuran untuk menghasilkan kualitas panen terbaik.
“Harusnya sepuluh sak untuk pupuk urea dan ponska, tetapi kenyataannya yang ada hanya 3 urea dan 2 ponska dan pada akhirnya hasil tidak maksimal,” jelas Safrudin.
Politisi PKS ini menambahkan, kondisi ini membuat para petani bingung karena disatu sisi pemerintah meminta geliat kualitas jagung yang baik tetapi disatu sisi pupuk yang didapatkan tidak sesuai, karena pemberian kuota pupu yang dikurangi, sementara jika harus membeli tanpa subsidi bisa dikatakan sangat memberatkan para petani dan saat panen pun hasilnya tidak sesuai dengan dana mereka yang keluar dan akhirnya tidak mendapatkan untung.
“Apalagi banyak petani yang terlilit pinjaman ke tengkulak tentunya tidak ada hasil yang dan keuntungan maksimal bagi petani,” keluh Aleg dua periode ini menirukan keluhan para petani.
Ia berharap, pemerintah daerah ditahun anggaran 2023 ini bisa lebih memperhatikan para petani terutama untuk kebutuhan benih disaat menanam dan kebutuhan pupuk untuk mendapatkan hasil panen yang meningkat. “Semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi kebutuhan petani tersebut kedepannya,” harapnya. (Wie)
Comment