gorontalopost.id – Jumlah penduduk miskin di Gorontalo menyusut pada periode Maret 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, menyebutkan, dari sisi presentasi maupun jumlah warga miskin mengalami penurunan, yakni sebesar 0,36 persen atau 3.640 jiwa warga Gorontalo keluar dari kategori kemiskinan.
BPS merilis, persentase kemiskinan di Gorontalo pada Maret 2023 tercatat 15,15 persen, atau menyusut 0,36 persen, dibandingkan dengan angka kemiskinan pada bulan September 2022 yakni 15,51 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif, mengatakan, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2023 sebesar 183.710 orang, menurun 3.640 orang terhadap September 2022 dan menurun 1.730 orang terhadap Maret 2022. Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 4,47 persen, menurun 0,02 persen poin dari kondisi September 2022 yang tercatat sebesar 4,49 persen.
Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 23,73 persen, menurun 0,79 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2022 yang tercatat 24,52 persen. Secara umum, tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada periode Maret 2016-Maret 2023 mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya.
Penurunan tingkat kemiskinan paling signifikan terjadi pada September 2018, yakni sebesar 0,98 persen poin dibandingkan Maret 2018. Pandemi COVID-19 yang mencapai puncak pada periode September 2020-Maret 2021 menyebabkan tingkat kemiskinan mengalami kenaikan. Tingkat kemiskinan pada September 2021, mengalami penurunan dibandingkan Maret 2021. Pada Maret 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan dibandingkan September 2021.
Pada September 2022 tingkat kemiskinan kembali mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2022. Kemudian pada Maret 2023 tingkat kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan September 2022. Ia menjelaskan, faktor yang terkait dengan tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2023, di antaranya stabilitas harga, nilai tukar petani, ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi.
Garis kemiskinan Provinsi Gorontalo pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp442.194 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp339.799 (76,84 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp102.395 (23,16 persen).
Faktor lain yang turut mempengaruhi kemiskinan di Gorontalo adalah nilai tukar petani (NTP).Pada Maret 2023 NTP Gorontalo tercatat sebesar 104,35 atau mengalami kenaikan 1,49 poin dibanding September 2022 sebesar 102,86 persen. Dengan naiknya NTP tersebut maka berpengaruh pada faktor penurunan angka kemiskinan, hal itu lantaran sebagian besar profesi penduduk Gorontalo adalah petani. Selanjutnya, kata Mukhanif, beras masih memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, yakni 26,52 persen di perkotaan dan 27,12 persen di perdesaan. “Kalau beras naik dan cukup rentan terhadap garis kemiskinan. Untungnya dengan naiknya harga beras maka petani menerima efek baik dari kenaikan harga beras dengan peningkatan nilai tukar petani,”katanya. (antara/gp)
Comment