KEBAKARAN SMAN 1 BOLIYOHUTO Dua Lab Komputer Ludes, 80 Ijazah Hangus

Gorontalopost.id— Kebakaran hebat melanda SMA Negeri 1 Boliyohuto, di Desa Diloniyohu, Kabupaten Gorontalo, Ahad (30/7) siang.

Sebanyak tujuh ruangan dibakarkan ludes dilalap si jago merah, termasuk dua laboratorium (Lab) komputer yang berisi 80 unit komputer.

Selain itu, sebanyak 80 ijazah milik siswa lulusan tahun ini yang tak sempat terselamatkan.Informasi yang diperoleh Gorontalo Post, menyebutkan, kebakaran pertama kali diketahui oleh Nawir (23) yang saat itu sedang main badminton di gedung serbaguna SMAN 1 Boliyohuto.

Sekira pukul 14.15 wita, bersama dua rekannya mereka melihat ada beberapa teknisi AC yang memperbaiki AC di sekolah.

Tak berselang lama, terdengar ledakan dari ruang tata usaha, sejurus kemudian terlihat api digedung sekolah bagian atap seng bangunan.

“Kejadiannya sangat cepat, saat saya melihat api dengan asap tebal seketika itu saya menginisiatif mematikan jaringan listrik dan meminta rekan lainnya untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk mematikan api dan mengangkat perabotan sekolah yang masih bisa diselamatkan,” jelas Nawir.

Hanya saja tidak dipastikan apakah sumber api disebabkan karena perbaikan AC yang dilakukan teknisi.

Menurut dia, api begitu cepat menjalar, hanya dalam sekejap sejumlah ruangan yang bersebelahan dilalap api.

Kondisi cuaca yang panas dan berangin membuat api juga cepat merambat dari satu ruangan ke ruangan yang lain.

Warga yang ada, menurutnya berupaya memadamkan api dengan cara alakadarnya, sekira pukul 15.00 wita, Mobil Damkar milik PT PG Tolangohula tiba dilokasi dan mambantu memadamkan api.

Kepala SMAN l Boliyohuto, Irwan Potale kepada koran ini menyebutkan, terdapat tujuh ruangan yang habis dilalap api dalam peristiwa itu.

Tujuh ruangan tersebut, termasuk ruang tata usaha yang menyimpan data siswa dan ijazah siswa yang belum dijemput.

Menurut Irwan, masih adalah 80 ijazah siswa lulusan tahun ini yang belum dijemput pemiliknya.

“Dari 233 lulusan masih ada 80 siswa yang belum mengambil ijazah dan saat ini masih didata oleh pihak tata usaha,”ungkap Irwan.

Kata dia, tak ada ruang kelas siswa yang terbakar, sehingga bisa dipastikan proses belajar mengajar tetap akan berlangsung normal.

Hanya sebanyak 80 unit computer yang ada di dua ruangan laboratorium yang habis tak bersisa.

“Untuk ijazah yang hangus ini masih akan kita komunikasikan lagi dengan Dinas Pendidikan provinsi bagaimana, apakah masih bisa ditangani provinsi atau bagaimana, karena ini menyangkut anggaran,” jelas Irwan.

Irwan merinci sejumlah kerugian akibat kebakaran itu, yakni tujuh ruangan sekolah termasuk dua lab komputer,satu unit sepeda motor, tiga unit server sekolah, 46 meja biro, 7 unit AC, 5 unit wireless, 1 unit keyboard, 75 unit tab android, 7 unit printer, 5 unit camera webcam dan 15 unit CCTV.

“Api memang cepat sekali hanya dalam hitungan setengah jam semua habis terbakar, alhamdulillah ada bantuan mobil pemadam kebakaran dari PG Tolanggohula dan Damkar kabupaten Gorontalo serta warga sekitar yang segera memutuskan aliran listrik ke gedung kelas, sehingga tidak sampai ke ruang kelas,”jelas Irwan.

Sementara itu Kepala Unit Damkar Kabupaten Gorontalo Farid Taha mengatakan, tim setelah mendapatkan informasi segera menuju lokasi, hanya saja memang jarak yang cukup jauh sehingga pihak damkar pun sampai dilokasi sekitar pukul 15.50 atau 45 setelah kebakaran terjadi.

“Sampai di lokasi, petugas langsung memadamkan sisa-sisa api sampai benar-benar padam,” ungkap Farid. Ditanya soal faktor kebakaran, ia belum mengetahui penyebab pastinya.

“Terinformasi arus pendek, namun semua masih dalam penyelidikan oleh pihak berwajib,” tandas Farid. (Wie)

Comment