Oleh :
Iwan Yunanto
Kerajinan sulaman Karawo adalah salah satu seni budaya khas Gorontalo yang melibatkan proses penyulaman dengan cara menarik atau membuka benang-benang dari kain untuk membentuk pola tertentu (Anggraeni M.S Lagalo, 2018). Seperti yang dinyatakan oleh Sudana dan rekan-rekannya (2018:1), sulaman karawo adalah teknik untuk menciptakan ornamen pada tekstil dengan melalui tahap desain, pengirisan, dan pencabutan serat tertentu pada kain untuk menciptakan bidang dasar, yang kemudian serat tersebut disulam kembali untuk membentuk motif-motif yang indah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maryuni dan rekan-rekannya (2021:67), di luar Gorontalo, seni sulaman ini dikenal dengan sebutan Kerawang. Teknik pembentukan ornamen pada tekstil menggunakan teknik karawo disebut sebagai seni ornamen karawo, namun sering kali disingkat menjadi “seni karawo”. Seni karawo ini telah tumbuh dan berkembang di daerah Gorontalo, sehingga sering disebut sebagai seni karawo Gorontalo. Dengan menerapkan teknik karawo, beragam jenis ornamen pada tekstil dengan karakter yang unik dan estetik dapat dibentuk, sehingga seni karawo terus mengalami perkembangan yang pesat (Sudana, 2019). Dalam perkembangannya, sulaman karawo sering digunakan untuk menghiasi pakaian, selendang, sarung, dan aksesoris lainnya.
Sulaman karawo memiliki nilai seni dan kebudayaan yang sangat berharga dan telah diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda Indonesia yang berpotensi untuk menjadi warisan dunia. Meskipun begitu, sulaman karawo masih belum sepenuhnya dikenal di luar negeri. Padahal, sulaman ini memiliki nilai estetika dan kreativitas yang luar biasa, sehingga berpotensi menjadi salah satu produk unggulan Indonesia di pasar internasional.
Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk memperkenalkan sulaman karawo secara internasional dengan cara mempromosikannya dan memasarkannya ke berbagai negara di seluruh dunia. Namun, dalam upaya menjadikan sulaman karawo terkenal di kancah internasional, akan dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama persaingan dengan produk bordir mesin yang lebih murah dan dapat diproduksi dengan cepat. Oleh karena itu, strategi yang tepat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan strategi blue ocean, dimana strategi blue ocean merupakan sebuah strategi untuk mengalahkan pesaing dengan menawarkan fitur produk yang inovatif dan unik, yang selama ini diabaikan oleh pesaing lainnya. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara keseluruhan dengan yang selama ini sudah ada di pasar. Dengan menerapkan strategi blue ocean ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan usaha sulaman karawo.
Adapun beberapa langkah dalam menerapkan strategi blue ocean pada sulaman karawo yang bisa dilakukan antara lain:
- Menentukan segmen pasar yang potensial dan sesuai dengan karakteristik sulaman karawo, misalnya kalangan menengah ke atas, pecinta seni dan budaya, atau komunitas Gorontalo di luar daerah.
- Membuat strategi kanvas dengan membandingkan faktor-faktor penentu nilai antara sulaman karawo dan produk bordir mesin, seperti harga, kualitas, keunikan, kecepatan produksi, dan aspek lain yang relevan.
- Menyusun tingkatan konsumen yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing, contohnya konsumen yang mencari sulaman karawo sebagai pakaian formal, pakaian kasual, atau sebagai souvenir.
- Untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas para pengrajin sulaman karawo, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan yang tepat. Selain itu, membangun jejaring distribusi yang luas dan efektif serta strategi promosi yang efisien dapat membantu menjangkau lebih banyak pasar potensial. Penting juga untuk terus berinovasi dalam produk dan desain, menciptakan kreasi yang menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar agar sulaman karawo tetap menarik dan diminati oleh konsumen.
- Memastikan kualitas dan keaslian sulaman karawo tetap terjaga dengan ketat, serta memberikan pelayanan yang ramah dan responsif kepada konsumen. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala juga penting untuk memastikan bahwa sulaman karawo selalu memenuhi standar kualitas dan kepuasan pelanggan.
Dengan menerapkan strategi blue ocean seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaku sulaman karawo mendorong diri mereka untuk memasuki pasar baru yang memiliki potensi, dan sebelumnya belum diperhatikan oleh pesaing (Lis Sintha, 2013). Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengikutsertakan sulaman karawo pada Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 yang diadakan di Jakarta Convention Center beberapa waktu yang lalu. Bahkan, saat pembukaan IFW 2023, sulaman karawo menjadi pusat perhatian dan menjadi bukti konkret bahwa sulaman karawo telah berhasil go internasional. (*)
Penulis merupakan Kepala Seksi Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo
Comment