oleh:
Dimas Achmad Fadhila
Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo
Selepas masa pandemi Covid-19, perekonomian Gorontalo mulai menunjukkan pemulihan. Sepanjang 2 (dua) kuartal awal 2023, pertumbuhan ekonomi Gorontalo mengalami akselerasi. Pada triwulan I 2023, kinerja perekonomian Gorontalo tumbuh sebesar 4,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal terakhir tahun 2022 yang tercatat tumbuh sebesar 3,98% (yoy). Setalitigauang, ekonomi Gorontalo pada triwulan II 2023 juga menorehkan pertumbuhan yang terakselerasi, yaitu sebesar 4,25% (yoy).
Perekonomian Gorontalo yang mulai pulih tersebut ditopang oleh pertumbuhan beberapa komponen penyusun PDRB baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Di sisi lain, meski pun perekonomian Gorontalo telah menunjukkan perbaikan, namun torehan tersebut masih berada dibawah perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,17 % (yoy) pada kuartal kedua tahun ini. Padahal, sebelum masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Gorontalo sering kali berada diatas rata-rata nasional. Sehingga, dapat dikatakan pemulihan ekonomi Gorontalo belum maksimal.
Dari sisi penawaran, perekonomian Gorontalo masih disangga oleh oleh 5 (lima) Lapangan Usaha (LU) Utama, yaitu Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, Administrasi Pemerintahan, dan Transportasi. Perumbuhan ekonomi Gorontalo yang terakselerasi pada triwulan II 2023 didorong oleh kinerja LU Administrasi Pemerintahan dan LU Transportasi yang mencatatkan capaian pertumbuhan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, ditengah kinerja LU Utama lainnya yang masih tumbuh positif meski melambat.
Dari sisi permintaan, ekonomi Gorontalo utamanya ditunjang oleh kinerja Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, Net Ekspor, dan Konsumsi Pemerintah. Perekonomian Gorontalo yang membaik pada triwulan II 2023 dipicu oleh perbaikan komponen Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah, sementara komponen lainnya tumbuh melambat, termasuk ekspor.
Kinerja Ekspor Gorontalo
Selama paruh pertama tahun 2023, kinerja ekspor Gorontalo mengalami perlambatan. Ada pun pada triwulan II 2023, kinerja ekspor tumbuh sebesar 5,97 % (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,15% (yoy). Selama ini, kinerja ekspor Gorontalo, baik domestik maupun luar negeri terutama didorong oleh komoditas jagung dan olahannya. Kinerja ekspor tertahan oleh realisasi ekspor luar negeri pada triwulan II 2023 yang tercatat sebesar 10,84 juta USD atau terkontraksi sebesar 50,93 % (qtq). Secara tahunan, pertumbuhan nilai ekspor luar negeri Gorontalo pada triwulan II 2023 tumbuh sebesar 199,27 % (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 253,16% (yoy).
Penurunan ekspor luar negeri didorong oleh turunnya nilai ekspor komoditas jagung dan olahannya yang tumbuh sebesar 70,32 % (qtq) pada triwulan II 2023, seiring dengan tidak adanya ekspor komoditas jagung dan olahannya ke salah satu negara tujuan ekspor utama yaitu Vietnam. Di samping itu, penurunan ekspor jagung dan olahannya terjadi seiring dengan tidak adanya ekspor jagung dan olahannya pada bulan Mei 2023. Hal tersebut terjadi seiring dengan harga jagung domestik yang lebih baik dibandingkan harga jagung di pasar internasional.
Rata-rata harga jagung di pasar internasional khususnya pada Mei 2023 tercatat Rp 3.408/kg, sedangkan rata-rata harga jagung domestik mencapai Rp 4.386/kg. Komoditas jagung dan olahannya menyumbang pangsa sebesar 37,63 % dari nilai ekspor Gorontalo pada triwulan II 2023. Sejalan dengan hal tersebut, apabila dilihat secara tahunan, realisasi ekspor luar negeri tumbuh sebesar 199,27% (yoy) pada trwiulan II 2023 lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 253,16 % (yoy).
Potensi UMKM Go Export
Ketergantungan kinerja ekspor Gorontalo terhadap beberapa komoditas pertanian berpotensi menyebabkan risiko ketidakstabilan nilai ekspor akibat volatilitas harga komoditas global. Dalam konteks ekspor luar negeri, perluasan negara tujuan ekspor komoditas relatif terbatas. Terlebih, dengan keterbatasan tersebut, peluang ekspor luar negeri yang tercipta hanya business-to-business (B2B). Sebagai upaya dalam melepas ketergantungan ekspor komoditas pertanian, diperlukan diversifikasi komoditas ekspor melalui penjualan produk yang telah terhilirisasi. Dalam mendukung hal tersebut, salah satu potensi yang kuat ialah mendorong UMKM untuk “go export”. Selain dapat menjaring pasar B2B, ekspor produk UMKM dapat mendorong terciptanya pasar business-to-consumer (B2C).
Pemerintah senantiasa mendukung UMKM untuk “go export” melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Terlebih, pada Rapat Kabinet terbatas bulan Februari silam, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ekspor guna mendorong perluasan pasar ekspor bagi pelaku UMKM.
Mengutip pernyataan dari CEO Living stone International pada Juli 2023, saat ini partisipasi UMKM Indonesia dalam Global Value Chain (GVC) baru mencapai 4,1 % dari jumlah unit usaha. Partisipasi GVC Indonesia masih tertinggal dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia 46,2 %, Thailand 29,6 %, Vietnam 20,1 %, dan Filipina 21,4 %. Oleh sebab itu, dibutuhkan percepatan produksi dari pabrik-pabrik serta UMKM Indonesia untuk memasok kebutuhan atas produk Indonesia.
Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo mencatat jumlah UMKM di Provinsi Gorontalo hingga tahun 2022 mencapai 81.042 unit usaha. Unit usaha tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota meliputi 7 sektor usaha yaitu pangan, perikanan, kerajinan, perdagangan, pertanian, jasa, dan perkebunan. Jumlah unit usaha yang cukup banyak dan sektor usaha yang bervariasi merupakan modal yang kuat untuk menjadikan sektor UMKM menjadi penyumbang kontribusi bagi ekspor Gorontalo. Dalam meningkatkan kontribusi ekspor sektor UMKM, dibutuhkan kualitas produk UMKM yang unggul dan berdaya saing global. Produk UMKM “go export” wajib memiliki nilai tambah yang tinggi dengan sentuhan local value yang mengandung keunikan budaya.
Salah satu produk UMKM Gorontalo yang telah “go export” ialah produk seni wastra kebanggan masyarakat Serambi Madinah, apalagi kalau bukan kain karawo. Selama beberapa tahun belakangan, kain karawo telah berhasil menembus pasar global melalui partisipasi dalam berbagai perhelatan show case dan business matching di Benua Asia, Eropa, hingga Amerika, antara lain di New York, AS pada 2017 dan 2018; Ankara, Turki pada 2021; serta Dubai, UEA dan Paris, Perancis pada 2022.
Kain karawo semakin mendunia setelah dikenakan ibu negara Turki, Emine Erdogan, sebagai pakaian resmi dalam agenda kampanye perubahan iklim, di New York, AS pada 2022. Sebelumnya, kain karawo pernah dikenakan oleh mantan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. beserta istri pada pada perayaan HUT Kemerdekaan Amerika Serikat ke-243tahun 2018 silam. Pada 2023, kain karawo telah merambah ke Malaysia dan Uzbekistan. Bahkan, kain karawo telah sampai di tangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Tak hanya itu, cuplikan kain karawo pada Indonesia Fashion Week 2023 tayang secara internasional di Fashion TV pada April 2023. Sehingga, success story kain karawo yang mulai menembus pasar global perlu untuk direplikasi, khususnya pada produk UMKM lain seperti olahan pangan dan kerajinan, melalui pengembangan dan perluasan pasar UMKM yang terintegrasi.
Hulonthalo Art and Craft Festival 2023
Dalam mendukung pengembangan dan perluasan pasar UMKM Gorontalo, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dan lembaga terkait berkolaborasi dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BBWI), yang menjadi highlight utama pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan setiap tahunnya melalui event Hulonthalo Art and Craft Festival (HACF).
HACF akan kembali diselenggarakan pada tanggal 15, 16,dan 17 September 2023 di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo. Dengan mengangkat tema “Dulo Ito Mo Balanja wawu Pasiari de Gorontalo”, HACF 2023 menyuguhkan pameran produk UMKM, seni, dan kuliner, berbagai lomba dan games, live performance, live shopping, segudang hadiah dan door prize, serta masih banyak lainnya. (*)
Penulis adalah Ekonom Yunior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Pengurus ISEI Cab. Gorontalo Bidang Riset Ekonomi Kreatif, Pengembangan UMKM, dan Pariwisata
Comment