Banjir Bandang Limboto, Hantam Tiga Kelurahan

Tulang Manusia Berserakan

Gorontalopost.id, LIMBOTO – Hujan yang mengguyur selama dua hari sejak Ahad (26/5) hingga Senin (27/5), menenggelamkan puluhan rumah warga yang tersebar di tiga kelurahan di kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Yaitu Kelurahan Kayubulan, Hunggaluwa dan Hepuhulawa.

Banjir juga menerjang areal pekuburan umum. Saat air surut ditemukan tengkorak dan tulang belulang manusia di sekitar areal pekuburan.

Dari informasi yang di peroleh di lapangan, banjir disebabkan luapan dari dua sungai yaitu sungai Bionga dan sungai Bulota karena tanggul penahan banjir jebol.

RUSAK KUBURAN : Puluhan makam di Kelurahan Hunggaluwa rusak diterjang banjir, akibatnya tulang manusia dan sejumlah tengkorak berserakan.
RUSAK KUBURAN : Puluhan makam di Kelurahan Hunggaluwa rusak diterjang banjir, akibatnya tulang manusia dan sejumlah tengkorak berserakan.

Sungai Bionga meluap pada Ahad (26/5) malam dan memicu banjir di Kelurahan Kayubulan dan Hunggaluwa. Selain merendam areal pemukiman, banjir juga menghantam pekuburan umum di lingkungan V Kelurahan Hunggaluwa. Di sekitar pekuburan ditemukan beberapa tulang dan tengkorak manusia.

Bhabinkamtibmas Polsek Limboto Polres Gorontalo Bripka Budhi Bagus Satria, SIP menindaklanjuti laporan warga dari Lingkungan V Kelurahan Hunggaluwa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, terkait temuan dugaan tulang dan tengkorak manusia.

“Menindaklanjuti laporan tersebut, kami bersama warga setempat mengumpulkan beberapa tulang dan tengkorak diduga dari kuburan yang rusak diakibatkan oleh banjir, dan mengamankannya di Kantor Kelurahan” ujar Bripka Budhi.

NYARIS ROBOH : Sebuah jembatan di Kelurahan Hepuhulawa, Limboto, bergeser lantaran diterjang banjir bandang.
NYARIS ROBOH : Sebuah jembatan di Kelurahan Hepuhulawa, Limboto, bergeser lantaran diterjang banjir bandang.

Bripka Bhudi juga menghimbau warga sekitar, bilamana masih menemukan beberapa tulang dan tengkorak manusia, kiranya dapat membawanya ke kantor kelurahan.

“Kami juga menghimbau warga sekitar agar kiranya melaporkan bilamana menemukan tulang ataupun tengkorak manusia ke aparat setempat” jelasnya.

Ditambahkan Bripka Budhi bahwa pihaknya bersama aparat kelurahan akan menguburkan kembali tulang dan tengkorak manusia yang ditemukan tersebut.

“Kami bersama aparat kelurahan setempat, akan menguburkan kembali tulang dan tengkorak manusia tersebut rencananya besok,” jelasnya.

Sementara itu Lurah Kayubulan Tasril menjelaskan, daerah yang terdampak parah akibat banjir di minggu malam meliputi lingkungan 2, 3 dan 4.

“Air masuk karena tanggul jebol hingga arus yang masuk sangat deras dan puluhan rumah warga terkena banjir dengan ketinggian sampai lutut orang dewasa, namun Alhamdulillah sudah surut,” jelasnya.

Ia menambahkan, banjir di senin sore terjadi di komplek perumahan Latorang akibat sungai Bulota yang meluap. “Alhamdulillah sudah bisa diantisipasi dan semoga tidak akan banjir lagi,” harap Tasril.

Sementara hujan yang turun pada Senin (27/5) siang, membuat Sungai Bulota meluap dan merendam sebagian rumah warga di Kelurahan Hepuhulawa sereta sekolah PAUD serta tempat penitipan anak terendam.

Pantauan di lokasi banjir, warga berbondong-bondong melakukan pembersihan terhadap rumah yang terdampak.

Lurah Hepuhulawa, Arifin Kiayi Demak mengatakan, sejak siang hari hujan di area Limboto deras. Sehingga air dengan cepat meluap.

“Sungai Bulota ini meluap. Tapi alhamdulillah sore ini sudah surut dan warga bisa melakukan bersih-bersih, informasi air meluap itu diperkirakan sekitar pukul setengah tiga tadi. Setelah itu saya langsung datang ke lokasi. Masyarakat beserta petugas lainnya sudah ada untuk membantu,” terang Arifin Kiayi Demak.

Arifin juga mengakui akibat banyaknya sampah dari hulu dan derasnya air, sehingga badan jembatan di Kelurahan Hepuhulawa sempat bergeser.  “Hal itu terjadi karena beberapa bibir sungai tak dipasang tanggul,” tandasnya. (wie)

Comment