Banjir Rendam Kota-Bonbol, Ribuan Warga Terdampak

Gorontalopost.id, GORONTALO – Meningkatnya curah hujan di Gorontalo beberapa hari terakhir, memicu bencana alam berupa banjir dan longsor. Sejumlah sungai besar yang melintasi Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, debit airnya meningkat signifikan dan membuat tanggul sungai di sejumlah titik jebol. Seketika air sungai meluap dan merendam pemukiman warga di sekitar daerah aliran sungai.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, ada 3.702 warga terdampak banjir. “Kurang lebih 3.702 warga yang terdampak. Rinciannya, 3.169 warga Kelurahan Bugis, 456 warga Kelurahan Botu dan 77 warga Kelurahan Tenda,” ungkap Kepala BPBD Kota Gorontalo, Mahmud Saad Kiay Baderan ketika diwawancarai Gorontalo Post.

Akibat banjir ini pula, sejumlah rumah warga yang terletak dibantaran sungai rusak parah dihantam banjir. Bahkan, ada salah satu rumah di Kelurahan Bugis, setengah bagian dapurnya dibawa arus air.

Kejadian ini pun tak lepas dari pantauan pemerintah daerah setmpat. Sejak pagi, tepatnya pukul 06.00 Wita Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid sudah turun meninjau warga yang terdampak, sembari membagikan makanan yang dibeli dari salah satu pedagang yang berjualan di lokasi banjir untuk kemudian dibagikan kepada warga.

Tidak hanya sekali, pukul 11.00 Wita, Ismail kembali mendatangi wilayah yang tergenang. Dia mendampingi Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin. “Tadi pagi saya sudah berkunjung, sudah laporkan juga ke pak gubernur, untuk data sementara dari kelurahan kurang lebih 1.000 jiwa dari 500 kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung,” ucap Ismail.

Dia juga menyampaikan, kebutuhan makan dan tempat tinggal bagi yang terdampak banjir telah disiapkan pihaknya. Khusus untuk makanan, tambah Ismail, terus didistribusikan. “Untuk makanan siap saji, kita dari beberapa pihak akan segera mendistribusikannya ke masyarakat, kemungkinan juga ada dari dinas dinas lain yang siap membantu,” tambahnya saat diwawancarai.

Lebih lanjut untuk penanganan dan perbaikan beberapa tanggul yang jebol, menurut keterangan dari Pj wali kota dan Pj gubernur, Pemkot dan Pemprov Gorontalo akan berkoordinasi untuk menindaklanjuti hal tersebut.

“Terkait penanganan tanggul sungai, kita akan berkoordinasi dengan balai sungai untuk memperbaiki itu sesuai harapan pemerintah provinsi, kami mengharapkan bantuan juga dari masyarakat Kota Gorontalo dan sekitarnya,” ungkap Pj Ismail. “Sesuai arahan pak gubernur, kami senantiasa akan meninjau kembali untuk memberikan bantuan yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.

Pj Ismail juga berterima kasih atas kepedulian pemerintah provinsi untuk membantu para warga terdampak dan beberapa pihak terkait khususnya masyarakat yang telah membantu sesama.
Terakhir, terkait posko pengungsian, kata Pj Ismail sudah disiapkan tempat tinggal sementara untuk para korban banjir yakni di SDN 38 dan SDN 41 Kota Gorontalo.

Ratusan Warga Bonbol Mengungsi

Sementara itu banjir di Bone Bolango menyebabkan 206 kepala keluarga (KK) atau 328 jiwa di dua desa yang berada di Kecamatan Bone, terdampak banjir, Rabu (19/6). Berdasarkan penjelasan BPBD Kabupaten Bone Bolango, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 10.00 Wita.

Hujan yang terus mengguyur sampai pukul 19.00 Wita menyebabkan air sungai meluap dan merendam rumah warga. Sehingga menyebabkan 32 KK di empat dusun di Desa Muara Bone Kecamatan Bone, terendam banjir.

Keempat dusun tersebut masing-masing Dusun 1 sebanyak 7 KK yang terdiri dari 24 jiwa, Dusun 2 sebanyak 9 KK 32 jiwa, Dusun 3 sebanyak 9 KK 39 jiwa dan Dusun 4 sebanyak 7 KK 28 jiwa.

Selain di Desa Muara Bone, sebanyak 174 KK di dusun Kali Bone, Desa Masiaga, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango juga terdampak. Sedikitnya, ada 205 Jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman.

“Saat ini kami BPBD bersama TNI-Polri bersama Tagana, serta Instansi terkait masih melaksanakan pendataan bersama aparat desa,” kata Kepala BPBD Bone Bolango, Achril Yoan Babyonggo, Kamis (20/6).

Dirinya mengungkapkan, saat ini pihaknya bersama sejumlah instansi terkait tengah berkoordinasi untuk menyiapkan makanan siap saji yang sangat dibutuhkan oleh para korban yang mengungsi.

“Tidak ada korban jiwa. Korban meninggal dunia ataupun luka nihil. Hanya saja, korban yang mengungsi membutuhkan makanan siap saji. Itu sangat mendesak,” tandasnya.(rwf/hargo)

Comment