PILKADA : 3.299 DPT Belum Rekam KTP-el

LINDUNGI HAK PILIH – KPU bersama Disdukcapil saat melakukan perekaman KTP-el bagi warga disabilitas di Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Pohuwato. (foto : istimewa)

GORONTALO – GP – Jumlah warga yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) namun belum melakukan rekam kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) untuk tiga daerah peleksana pemilihan di Gorontalo, masih 3.299 jiwa, padahal hari pemilihan kurang dari sepekan. Seperti diketahui KTP-el, menjadi salah satu syarat yang harus diperlihatkan pemilih saat masuk tempat pemungutan suara (TPS).

Jumlah ribuan warga yang belum terekam KTP-el itu, terungkap saat rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) yang dipimpin Wakil Gubernur Idris Rahim via video conference, Kamis (3/12).  Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, kembali mengingatkan kepada pemerintah kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada, agar lebih menseriusinya, karena menyangkut hak pilih warga negara. Ia menekankan, agar pemerintah kecamatan hingga desa, memacu proses perekaman. Sehingga target nol persen rekam KTP-el yang telah dicanangkan oleh Gubernur Gorontalo dan KPU RI baru-baru ini bisa tercapai.

Menurut Idris Rahim, angka 3.299 jiwa itu, terbilang tinggi dan disayangkan jika hak pilih mereka hilang hanya lantaran tidak mengantongi KTP-el. “Oleh karenanya diharapkan kepada para bupati melalui para camat untuk mensosialisasikan sampai ke dusun-dusun untuk memaksimalkan perekaman KTP-el,” tutur Wagub Idris Rahim saat memimpin rapat forkopimda bersama penyelenggara pemilu, Kamis (3/12).

Pilih yang belum melakukan rekam KTP-el terbanyak ada di Kabupaten Gorontalo yakni 2.997 jiwa dari total DPT 283.848 orang. Di Kabupaten Pohuwato yang belum merekam tersisa 70 orang dari total DPT 102.786 orang sementara Kabupaten Bone Bolango masih ada 232 orang dari total DPT 115.593 orang.

Pemprov Gorontalo sejauh ini cukup responsif mengatasi masalah perekaman KTP-el. Saat deklarasi Gerakan Nasional Perekaman KTP-el yang dihadiri Ketua DKPP, Ketua Bawaslu dan Komisioner KPU RI pertengahan November, Gubernur Rusli berjanji akan membantu pengadaan alat perekaman. Janji tersebut sudah ditindaklanjuti dengan anggaran lebih kurang Rp186 juta untuk digunakan Dinas Dukcapil Kabupaten Gorontalo. Harapannya angka wajib pilih yang belum punya KTP-el berkurang signifikan. “Saya harapkan tiga hari ke depan perekaman KTP-el sudah selesai,” pinta Wagub.

Selain menyoroti DPT yang belum memiliki KTP-el, Wagub Idris juga meminta kepada semua pihak untuk mensukseskan pilkada dengan angka partisipasi pemilih yang tinggi. Pihaknya menargetkan partisipasi pemilih di Gorontalo mencapai 80,5 persen. “Target nasional 77,5 persen sementara target kita 80,5 persen. Oleh karena itu, ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mensukseskannya,” sambung mantan Sekda Provinsi Gorontalo.

Sebelumnya terkait rekam KTP-el, Gubernur Rusli Habibie juga menekankan agar semua warga khususnya pada tiga daerah yang menyelenggarakan Pemilu harus telah terekam KTP-el. Ia mendesak pemerintah daerah serius dan jemput bola. “Jemput bola, yang tidak bisa ke tempat perekaman, di datangi, tidak bisa menunggu,”tegas Gubernur. Sementara itu, KPU bersama Disdukcapil juga terus melakukan perekaman KTP-el hingga ke pelosok dusun, bahkan untuk warga disabilitas terlihat ditangani khusus, agar hak pilih mereka tetap terlindungi. (tro)

Comment