Usai Pasok BBM, Kapal Tanker Terbakar di Leato

GORONTALO – GP – Kobaran api di tengah laut terlihat jelas dari kawasan pelabuhan Gorontalo, Senin (6/9) sekira pukul 18.15 wita. Api tersebut diketahui berasal dari KM Julvinda, sebuah kapal tanker atau kapal pemuat bahan bakar minyak (BBM), yang saat itu sedang lego jangkar di perairan Leato, Kota Gorontalo.

Kobaran api itu menyedot perhatian warga, bahkan sejumlah pengendara yang melintas di jalan trans sulawesi dekat pelabuhan, berhenti dan menyaksikan kebakaran itu. Sebagian dari mereka juga mengabadikannya dengan kamera telepon genggam. Dari atas kapal, para anak buah kapal (ABK) berupaya untuk memadamkan api. Beruntung, mendekati pukul 19.00 wita, api berhasil dijinakan.

Nahkoda kapal, Kaswandi (39) kepada Gorontalo Post menuturkan, kejadian itu bermula ketika ABK tengah melaksanakan lego jangkar, betapa kagetnya mereka, telah ada api yang membesar dibagian kanan haluan kapal. “Kami sementara berbincang sedikit sambil melakukan lego jangkar, tapi ketika berbalik ternyata telah ada api yang membesar bagian kanan kapal, sehingga kami berusaha mematikannya dengan peralatan seadanya,” tuturnya.

Sementara itu, lanjut Kaswani dalam kebakaran tersebutm terdapat satu korban, yakni Theofianus S. Arginggang (42) ABK yang berasal dari Desa Wangurer, Kota Bitung, yang saat itu juga langsung dilarikan ke darat, dan kini sedang mendapat penanganan RS Bunda Kota Gorontalo.

Ditempat lain, Ketua Koordinator Damkar Provinsi Gorontalo Yasmin Mohamad (38) membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan satu unit Damkar untuk membantu pemadaman api, tapi mereka tak bisa berbuat banyak, sebab ternyata sumber api ada di tengah laut.

“Tidak bisa dijangkau oleh kami, karena titik lokasi kebakaran berada di tengah laut,”ujar Jasmin. Sementara itu pihak Tim Fuel Terminal/Depot Pertamina Gorontalo, Yuliarto, kepada Gorontalo Post, semalam, mengatakan, kebakaran kapal tanker itu tak lagi menjadi kewenangan Depo Pertamina Gorontalo. Menurutnya,selain sudah berada diluar kawasan pertamina, kapal itu juga sudah selesai mengisi BBM di Depo Pertamina Gorontalo. “Mohon maaf, kalau untuk kapal terbakar itu sudah bukan kewenangan kami, karena terbakar bukan dalam posisi mengisi BBM di Depot Pertamina Gorontalo melainkan di luar kawasan Depo Pertamina,”ungkap Yuliarto.

Ia berharap kedepan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi agar tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat bahwa Gorontalo akan mengalami kelangkaan BBM akibat kebakaran kapal tanker. Terpisah, Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan, dihubungi Gorontalo Post, semalam, menegaskan bahwa kapal KM Julvinda yang terbakar di kawasan perairan Leato bukan kapal milik Pertamina, namun merupakan kapal sewa yang mengangkut BBM ke Gorontalo “Memang betul itu kapal pengangkut BBM, tetapi posisi saat terbakar itu sudah tidak mengangkut BBM lagi,” tegasnya.

Ia menjelaskan, kapal sebelumnya berangkat dari Baubau dan loading (mengisi tangki di Depot) sekitar pukul 16.54 Wita di Depo Gorontalo. Setelah itu, dilaporkan, kapal mengalami kebakaran sekitar pukul 18.30 Wita saat sandar di perairan Leato dalam keadaan kosong. “Saat (mengalami) kebakaran, kapal sudah tidak muat BBM, jadi itu sudah bukan tanggungjawab kami,” katanya.

Ia menuturkan, sebelumnya, kapal ini memuat BBM jenis bensin Premium dan Pertamax sebanyak 5 ribu kiloliter. Sehingga itu, ia memastikan Gorontalo tidak akan mengalami kelangkaan BBM alias stok aman. Sebab, BBM sudah loading di Depot Gorontalo. Dan pasokan selanjutnya bisa dipasok lewat kapal sewa lainnya. “Jadi kami imbau masyarakat jangan panik, karena itu tidak mempengaruhi stok BBM di Gorontalo, ketahanan BBM di Gorontalo aman,” ujarnya.(tr-72/roy/dan)

Comment