Tim Panser Was-was

Gorontalopost.id – Jepang tak ingin mengulang kekalahan mereka, ketika dua kali kalah head to head dengan Jerman. Pertama, pada 2004, Jerman menang 3-0 di Stadion Nissan, Yokohama.

Gol-gol tim asuhan Jurgen Klinsmann saat itu dicetak Miroslav Klose (2 gol) dan Michael Ballack. Dua tahun kemudian di laga pemanasan jelang Piala Dunia 2006, Kepang secara mengejutkan unggul 2-0 melalui brace Naohiro Takahara. Sayangnya di akhir laga Jepang gagal menang karena Jerman mengejar skor melalui gol Klose dan Bastian Schweinsteiger.

Negeri sakura ini seperti menyimpan dendam saat berada dalam grup ‘neraka’ bersama Jerman pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Laga pertama Grup E World Cup 2022, Jepang vs Jerman. yang digelar di Khalifa International Stadium, pada Rabu (23/11) besok, yang dapat disaksikan melalui siaranlangsung SCTV pukul 21.00 WITA. Bakal menjadi ajang balas dendam Jepang untuk melumat tim Panser.

Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu bakal mengandalkan beberapa pemainnya yang berlaga di Bundesliga Jerman. Beberapa di antaranya adalah Wataru Endo, Maya Yoshida, Ko Itakura, dan Daichi Kamada.

Kemampuan mereka akan sangat diharapkan bisa membantu Jepang di laga ini, sekaligus untuk membangkitkan kepercayaan diri skuad Jepang usai kalah dari Kanada di laga uji coba terakhir jelang Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Jerman sedang percaya diri setelah mengalahkan Oman.

“Kami tak bermain dengan intensitas yang cukup di cuaca yang panas. Kami sebenarnya punya banyak talenta bagus. Tapi jika kami selalu kalah duel, semua akan menjadi percuma,” kata Daichi Kamada usai laga melawan Kanada.

Kendati begitu, Jerman tetap difavoritkan untuk meneruskan tren kemenangan melawan Jepang. Apalagi Hansi Flick masih membawa para pemain terbaiknya ke Qatar. Salah satunya adalah Thomas Muller yang menjadi salah satu sosok senior di kubu Jerman. Muller yang akan memainkan Piala Dunia keempatnya kini menyandang status istimewa. Andalan Bayern Munchen ini menjadi pemain tersubur dalam sejarah Piala Dunia yang masih aktif bermain dengan catatan 10 gol.

Flick tentu punya cukup modal untuk meraih sukses. Ia menjadi pelatih Jerman setelah memenangkan enam gelar Bundesliga bersama Bayern Munchen hingga 2021. Mengambil alih kursi kepelatihan yang sebelumnya dipegang Joachim Loew, publik Jerman berharap memiliki apa yang diperlukan untuk mengembalikan kejayaan Jerman di Piala Dunia.

“Kami harus bersiap untuk pertarungan yang sulit melawan Jepang. Kami harus fokus sejak menit pertama. Kemudian, bersama tim, semuanya akan menjadi mungkin,” kata Direktur Tim Oliver Bierhoff dikutip dari Reuters.

Apa yang belum diputuskan Flick adalah apakah dia akan menempatkan salah satu penyerang tengahnya, Niclas Fuellkrug yang berpostur tinggi, untuk melawan Jepang. Ia juga punya alternatif lain dengan menempatkan pemain sayap Kai Havertz ke posisi penyerang nomor sembilan.

Meskipun memenangkan sembilan dari 10 pertandingan babak kualifikasi, Jerman tampil tidak meyakinkan dalam beberapa bulan terakhir. Seruan untuk menggunakan penyerang murni telah berkembang.

Jepang mungkin tahu lebih banyak tentang permainan Jerman daripada kebanyakan tim lain di Piala Dunia. Pemain veteran Jepang, Yuto Nagatomo, yang menjadi salah satu delapan pemain telah lama merumput di Liga Jerman, mengatakan telah memberi kisi-kisi kekuatan dan kelemahan timnas Jerman kepada rekan-rekannya. Yuto dan Daichi Kamada, pemain Eintracht Frankfurt Daichi Kamada, terus-menerus memberi informasi kepada rekan setimnya tentang lawan mereka.

“Kamu bahkan tidak perlu bertanya, di kantin atau di bus, kamu bisa mendapatkan informasi dari mana-mana,” kata Nagatomo. Jepang pasti juga akan melihat kelemahan timnas Jerman dalam pertahanan dan kerentanan mereka terhadap mengantisipasi serangan balik cepat. Mengalahkan Jerman bisa sangat membantu mereka melewati babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 untuk menjaga peluang menyamai capaian pada 2018. (net)

Comment