Dekat Dengan Presiden, Gorontalo Beruntung Miliki ZA 

gorontalopost.id – Nama Zainudin Amali (ZA) terus mencuat sebagai kandidat calon Gubernur Gorontalo pada Pilgub tahun ini. Apalagi, peran ZA sebagai politisi bukan kaleng-kaleng.Pria asal Buhu, Kabupaten Gorontalo ini banyak menempati jabatan strategis di pemerintah pusat, baik di DPR, Menteri, bahkan sekarang sebagai wakil Komisaris PT. Bank Mandiri, dan wakil ketua umum PSSI.

Peran ZA itu, yang membuatnya punya jejaring yang luas, bahkan memiliki keakraban dan kedekatan dengan Presiden, baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Tidak heran, banyak pihak yang berharap agar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI ini, ‘pulang kampung’ dan membangun Gorotalo.

ZA diharap ikut Pilkada Gubernur tahun ini. Kedekatan ZA dengan para petinggi negeri , jelas memiliki keuntungan yang besar bagi Gorontalo. Wakil ketua PSSI ini akan lebih mudah jika sekadar ‘menarik’ program dari pemerintah pusat untuk dikucurkan ke Gorontalo. Sebab, ia gampang saja untuk melakukan komunuikasi dengan jajaran pemerintah pusat, tak hanya dengan para menteri yang merupakan koleganya, namun bisa langsung ke Presiden.

Faktor kedekatan itu akan menjadi nilai tambah bagi Zainudin Amali dalam memacu pembangunan di Gorontalo, sebab ia tak perlu ‘rebutan kue’ dari pemerintah pusat, porsi lebih besar justeru berpotensi didapatnya, lantaran kemudahan komunikasi dengan para pejabat pemerintah pusat. Bisa dikata, ZA juga bisa masuk lewat ‘pintu belakang’ jika sekadar mendapatkan anggaran. “Saya kira pak ZA tidak ingin Gorontalo tertinggal terus, tidak ingin masyarakatnya miskin terus. ZA punya kelebihan, yakni dia begitu dekat dengan pemerintah pusat. Sebut saja Presiden, maka minta apa saja untuk Gorontalo sebenarnya gampang,”ujar tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo, Hamzah.

Dikutip hargo.co.id (Gorontalo Post grup) beberapa waktu lalu, Hamzah mengatakan, ZA punya nama besar di Jakarta, dengan begitu bukan perkara sulit bagi dia jika hanya sekadar menarik program pembangunan dari pemerintah pusat ke daerah. “Entah itu masuk berinvestasi didaerah ini. Tidak hanya itu sebagai mantan menteri tentu beliau juga memiliki jaringan kemitraan dengan lintas kementrian sehingga akan masuk berbagai program kementrian ke Gorontalo,” timpal Hamzah.

Hal itu yang membedakan ZA dengan sejumlah figur yang belakangan mulai bermunculan sebagai kandidat bakal calon gubernur Gorontalo. Jika dibandingkan, ZA tentu lebih unggul, ia berada di ‘ring satu’ pemerintahan, terlebih punya kedekatan tersendiri dengan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Sebagai daerah yang masih terus membangun, Gorontalo tentunya membutuhkan sosok seperti ZA, agar terjadi lompatan pembangunan. Sebab, membutuhkan anggaran atau kucuran program dari pemerintah pusat, tak pusing lobi-lobi, tapi cukup langsung ke Presiden.

Apalagi masih melalui jalur biroktasi panjang, seperti surat menyurat melalui sekretariat negara, dan sekretariat presiden. Hal seperti ini sudah dilakukan ZA saat ia masih di DPR dan Menpora, kendati yang diurusi satu Indonesia, namun politisi Golkar yang berulang kali duduk di Senayan tetap memprioritaskan Gorontalo. Apalagi, jika menjadi Gubernur, yang diurusinya hanya Provinsi Gorontalo yang hanya terdapat satu kota dan enam kabupaten.

Seperti diketahui nama ZA terus menjadi perbincangan kalangan politisi di Gorontalo untuk suksesi Pilgub 2024. Bahkan sekelas Fadel Muhammad berharap agar ZA pulang kampung. Sebagai kader Golkar, ZA akan dengan gampang merebut tiket beringin, terlebih ia juga dekat dengan ketua umum Golkar Airlangga Hartarto. Tidak hanya Golkar, ZA bisa saja merebut ‘tiket’ partai politik lain, sebut saja Gerindra. (tro)

Comment