Banjir Kabgor, 1.221 KK Terdampak, Puluhan Jiwa Mengungsi

Gorontalopost.id, LIMBOTO – Banjir yang menerjang sembilan kecamatan di Kabupaten Gorontalo, Rabu (26/9) kemarin, memberi dampak yang cukup besar. Data dari pemerintah daerah setempat, ada 1.221 kepala keluarga yang terdampak banjir.

Selain itu, sejumlah fasilitas umum rusak. Seperti jembatan putus. Masjid, sekolah, balai desa terendam. Hingga kemarin (27/9), ada puluhan jiwa warga yang masih menempati tempat pengungsian. Karena rumah mereka masih terendam banjir.

Asisten lll Haris S Tome yang juga sekaligus Plh Kepala Dinas Sosial mengatakan, menyikapi dampak banjir pemerintah kabupaten telah menyalurkan makanan cepat saji pada korban banjir sebanyak seribu bungkus, pada kamis dini hari dan juga membangun posko serta dapur umum di dua lokasi.

Menyikapi bencana banjir, pemerintah kabupaten Gorontalo telah membangun dapur umum.
Menyikapi bencana banjir, pemerintah kabupaten Gorontalo telah membangun dapur umum.

”Yakni di Dinas Sosial dan di BPBD. Untuk Dinas Sosial khusus bagi korban di Kecamatan Biluhu dan untuk BPBD khusus untuk Kecamatan Dungaliyo, Tabongo, Bongomeme dan Boliyohuto,” ungkap Haris.

Haris menambahkan, pasca banjir memang banyak rumah yang terkena lumpur serta sejumlah infrastruktur yang rusak seperti jembatan yang putus dan plat dekker.

”Untuk sementara sejumlah jembatan rusak ada yang diperbaiki secara darurat dan ada juga yang musti dengan penanganan serius dan memakan waktu yang cukup, sehingga sementara dilakukan peringatan untuk tidak melewati jalur tersebut,” jelas Haris.

Selain itu juga akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi juga berpengaruh pada meningkatnya air danau dan berimbas pada puluhan rumah di Desa Tualango Kecamatan Tilango tergenang.

Plt kepala Desa Tualango Ferawaty Ishak Taha mengatakan, saat ini tercatat ada 234 KK yang tergenang air luapan Danau Limboto dengan ketinggian air dari lutut sampai pinggang orang dewasa. ”Air naik sejak kamis dini hari dan sampai saat ini belum surut, memang disini jika banjir lama surutnya,” jelas ferawaty.

Sementara itu Kepala BPBD Udin Pango menjelaskan, telah terjadi bencana alam Banjir di 9 Kecamatan yaitu kecamatan Bilato, Biluhu, Tibawa, Pulubala, Bongomeme, Dungaliyo, Tabongo dan Limboto Barat serta Tilango.

Banjir yang terjadi disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi mulai pukul 08.00 wita. Banjir terjadi disebabkan air yang mengalir deras dari pegunungan yang merendam pemukiman warga di Desa Lobuto Kecamatan Biluhu.

Selain itu juga banjir terjadi di Desa Bongomeme Kecamatan Dungaliyo disebabkan oleh luapan sungai Pohu dan Di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat. (Wie)

Comment