Tenilo Banjir Bandang, Talumolo-Leato Longsor

Gorontalopost.id, GORONTALO – Hujan deras yang melanda wilayah Kota Gorontalo sejak siang, Rabu (3/7) kemarin, membuat sejumlah wilayah terdampak bencana. Seperti halnya di Kelurahan Leato Utara, Kecamatan Dumbo Raya. Salah satu wilayah di kelurahan itu, tepatnya di kompleks Pelabuhan Gorontalo terjadi bencana banjir bandang dan longsor.

Bahkan akibatnya, akses jalan Trans Sulawesi di wilayah itu sempat tetutup total. Tidak hanya itu, sejumlah kenderaan terperangkap dikawasan kompleks Makam Aulia Ta Ilayabe itu.

Peristiwa banjir bandang dan longsor di Leato Utara itu, berlangsung cepat, sebab debit air diserta material longsor mengalir sangat cepat, hingga membuat para pengendara yang melintas tak bisa menghindar, dan membiarkan kenderaan mereka terperangkap banjir dan longsor.

Akibatnya, akses Trans Sulawasi yang menjadi satu-satunya penghubung Kota Gorontalo dan wilayah pesisir Gorontalo hingga ke wilayah Sulawesi Utara itu, tidak bisa dilalui.

Beberapa pengendara sepeda motor yang memaksa melintas, terpaksa kenderaanya digotong warga setempat. Hingga bakda Magrib,petang kemarin, wagra bersama aparat, berusaha mengevakuasi sejumlah kenderaan yang terjebak, dan membereskan meteril longsor yang menutupi jalan.

Selain di Leato Utara, bajir dan longsor juga mengantam Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya. Pantauan wartawan Gorontalo Post, banjir yang terjadi menyebabkan aktivitas warga terganggu, bahkan ada beberapa rumah digenangi air.

Dani Lasena (54) warga Kelurahan Talumolo mengatakan, hujan yang turun sejak siang hari itu, membuat cekdam yang ada di lingkungan VI Keluruhan Talumolo tidak bisa lagi menampung air, sehingganya ada lima rumah warga di RW 03 RT 01 tergenang dengan ketinggian air 50 sentimeter.

“Sekitar pukul 15.00 wita, air dari gunung makin deras, dan karena cekdam di-atas itu tidak bisa menampung, sehingga air mulai masuk kedalam rumah yang ada disekitar saluran. Salah satunya rumah saya di belakang kantor kelurahan,” jelas Dani Lasena saat diwawancara.

Tak hanya itu, dampak banjir juga dirasakan oleh pengguna jalan, baik motor dan mobil yang sulit untuk melewati jalan. Akibat dampak tersebut membuat jalan macet. Bahkan ada beberapa kendaraan yang memilih berputar arah demi menghindar banjir.

“Ini juga bekas sungai mati, terus banyak sampah kiriman dari lingkungan enam menambah parah banjir. Memang setiap hujan air disini naik, tapi ini keadaan ini cukup parah dari sebelumnya,” tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Mahmud Saad Kiay Baderan ketika dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa tersebut.

Bahkan, Mahmud yang dihubungi via telepon seleluer mengungkapkan jika bencana akibat hujan deras tidak hanya terjadi di Leato Utara, dan Talumolo. Banjir bandang disertai meterial, kata dia juga menghantam wilayah Kelurahan Tenilo.

Dalam beberapa video warga yang bereda melalui media sosial, juga menggambarkan banjir bandang di Kelurahan Tenilo cukup parah, akses jalan di kelurahan itu bahkan berubah bak sungai yang airnya menglir deras. Saat ini, lanjut Mahmud, pihaknya telah melakukan upaya penanganan di wilayah yang terdampak bencana.(tro/rwf/tr76)

Comment