Bandara Panua Habiskan Rp 437 M, Runway Dikritik Jokowi

Gorontalopost.id, RANDANGAN – Pesawat Citilink tipe ATR 72-600 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo, mulus mendarat di Bandara Panua, Pohuwato, sekira pukul 07.51 Wita, Senin (22/4).

Presiden bersama rombongan melakukan penerbangan ke Pohuwato setelah lepas landas dari Bandara Djalaludin Gorontalo, pagi kemarin. Di tempat itu, Presiden meresmikan langsung pemanfaatan bandara yang mulai digagas pembangunanya sejak tahun 2006 itu.

Saat mendarat di runway (landasan pacu) bandara Panua, Jokowi merasa pesawat yang ditumpanginya kurang leluasa. Ia menilai landasan pacu bandara ke dua di Gorontalo itu kurang panjang, kendati sudah mencapai 1200 meter.

Saat itu juga, ia meminta Menteri Perhubungan RI, Budi Karyasumadi yang ikut dalam rombongan Presiden untuk segera memprogramkan lagi penamnbahan panjang landasan pacu bandara Panua, agar pesawat yang lebih besar dari ATR pun bisa mendarat.

“Saya lihat 1.200 itu nanggung, didarati ATR full enggak bisa. Oleh sebab itu, saya perintah runwaynya harus ditambah. Paling lambat tahun depan kalau bisa tahun ini. Insyaallah,”ujar Presiden Joko Widodo saat peresmian bandara yang berolasi di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato itu, kemarin.

Peresmian ditandai dengan mendorong tuas untuk membunyikan sirene. Saat meresmikan, Presiden didampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menilai eksistensi bandara sangat penting untuk bersaing dengan negara lain agar kecepatan mobilitas orang dan logistik lebih baik lagi. Perputaran ekonomi bisa semakin berkembang.

“Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara cepat mengalahkan negara lambat. Oleh sebab itu kita perlu cepat. Saya senang alhamdulilah Bandara Panua di Pohuwato ini telah selesai. Tadi Pak Menteri Perhubungan bilang menghabiskan Rp473 miliar ini duit semua. Gede banget,” kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya menyebut Bandara Panua Pohuwato merupakan bandara ke-25 dari 27 bandara yang dibangun. Bandara yang dibangun sejak tahun 2015 itu menelan anggaran Rp437,4 miliar.

“Ini adalah salah satu legacy dari Bapak Presiden yang selalu memberikan arahan kepada kami untuk membangun bandara di semua pelosok tanah air. Kami laporkan juga anggaran untuk membangun di sini tidak kecil yaitu Rp437 miliar, karena tanahnya relatif tidak bagus sehingga kita perlu melakukan improvement dari tanah ini” tutur Budi.

Bandara Panua memiliki sejumlah fasilitas penting diantaranya landasan pacu sepanjang 1200m x 30m, taxiway 15m x 170m serta apron 110m x 70m. Gedung terminal berukuran 990m² dengan pesawat terbesar yang bisa terbang dan mendarat jenis ATR 72-600.

Pembangunan Bandara Panua sudah digagas sejak era Bupati Zainudin Hasan di tahun 2006. Pembangunan bandara ini mangrak, apalagi pembiayaanya hanya ditangani APBD Pohuwato.

Presiden Jokowi pada periode kedua, pembangunan Bandara Pohuwato digenjot setelah masuk dalam salah satu dari 27 bandara baru yang dibangun di Indonesia. Dengan sistem multiyears, bandara ini baru rampung tahun 2024.

Bandara perintis itu menelan biaya keseluruhan sebesar Rp437,4 miliar, sebagian diantaranya dibiayai melalui mekanisme Surat berharga Syariah Negara (SBSN). Sebelum diresmikan Presiden Jokowi, penerbangan perintis perdana dari dan ke Bandara Panua sudah dilakukan tanggal 18 Februari 2024.

Pesawat DHC-6 Twin Otter milik maskapai SAM Air sukses mendarat dan terbang dengan rute Gorontalo – Pohuwato – Palu pergi pulang. (tro)

Comment